image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Thursday, January 11, 2018

Kedasih Mawar Republik

Kedasih,
Ini malam jang begitu sendu.
Teringat Semerbak kopi dan rokok yang tersulut dimulutmu belum jua padam. Gerimis dikala jam malam, ah, seonggok kenangan, yang diantaranya ada sekam. Jaman dulu desamu masih tenang.

Suara burung kedasih, melambungkan angan.

Tuak dari bambu terakhir belum selesai kuminum, namun tak kunjung reda jua amarah-amarah dari geliat Republik. Ada sisi-sisi yang seakan tidak mau berbenah,  Api Revolusi nampaknya belum segera padam.

Kedasih,
Di lorong-lorong malam nampak pemuda-pemuda laskar sedang melucuti senapan. Ada lainnya yang berembug, mengundi siapa yang pantas memakai sepatu Lars si kulit putih.

Sudut-sudut kota masih hangus kerana agresi, namun dimanakah hati akan bertepi.

Aku, tentara rakjat yang bingung menentukan arah setelah Republik berdiri. Ketika sudah tak ada mesiu yang meledak, dimanakah medan juang?

Kedasih,
Aku sudah lupa guratan wajahmu, wajah yang kerap mengantarkan teh manis di pos jaga. Jaman kini sudah benar merdeka, namun kau tertelan asa.

Setelah api membakar seluruh desamu. Yang terngiang hanya truk laskar yang mungkin kau masuk didalamya bersama penduduk desa lain.

Kampil kain berisi jimat masih kusimpan, dan ternyata sakti melangsungkan hidupku melawan ketidakpercayaan diri.

Kedasih,
Mereka sudah pergi, sudah tumpas.
Kini, Aku juga bukan lagi pahlawan.
Aku menepi kembali kedesaku yang sunyi.

Jika kelak lewat mampirlah,
Mungkin ada segelas teh melati yang kupetik sendiri.

Kalaupun tak bersisa, mungkin bunga mawar didepan gubuk akan kusebar, dimanapun kau menjadi bakti.

Kedasih,
Langit-langit pagi nampak akan segera tiba, namun segera muram. Republik ini sedang merekah, atau mungkin  tumbang. luka-luka di Kaki gunung Wilis belum selesai mengering.

Ah, semoga revolusi semoga tak berbau bangkai, bebanten nya sudah cukup.

___________

Indra Agusta


No comments:

Post a Comment