image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Friday, March 3, 2017

SPOTLIGHT, Jejak Penyimpangan Seksual dalam Gereja

(setelah dituliskan lama hampir 6 bulan, pernah dipublish dalam grup tertutup, akhirnya saya beranikan untuk mempublish diblog saya, sebagai catatan juga peringatan)


SPOTLIGHT


Oleh : Indra Agusta

Februari 2016 lalu sebuah Perhelatan penghargaan Film berkelas internasional diadakan, ya Oscar 2016, detik - detik berbagai nominasi disebutkan, dan dipuncak acara tersebutlah Film Pemenang di Ajang bergengsi ini adalah SPOTLIGHT.

Sebagai penggemar film-film bermutu saya tentu akan menyeleksi mana film-film yang layak untuk saya tonton, dari segi kualitas, cerita, hingga alur cerita. Tentunya pemenang Oscar tak luput dari list saya, dari sinilah saya menonton Spotlight.

Antara takjub dan terkejut, tentang tema yang diangkat di film ini, tentang Penyalahgunaan pelayanan untuk menyalurkan hasrat seksualitas. Sangat tidak beradab, seperti hewan kalau boleh saya berbicara lebih keras. Ketakjuban saya berlebih lagi ketika film yang dibuat itu diambil dari kejadian nyata.

Sebuah Media (The Boston Globe) berani terang-terangan membeberkan data-data akurat bagaimana kejahatan tersebut bisa didesain secara terstruktur dan rapi, diselumuti jubah Agama, bedak Pelayanan, dan Lipstik mimbar.

Yang terlibat dalam kasus tersebut tidak tanggung-tanggung 70 Pastur, semuanya terlibat pelecehan seksual dan mengidap pedofilia (penyakit psikologis kelaian orientasi seks terhadap anak dibawah umur) 

Untuk detail infonya bisa cek di wikipedia, dan media lainnya.
link : Boston Church Scandal


Padahal sangat jelas di kitab Taurat, dalam Ten Commandement  dituliskan sangat jelas “JANGAN BERZINAH” (Kel 20:14) dan saya yakin semua pastur tahu perintah Tuhan itu.
tapi bagaimana ini bisa terstruktur rapi, bahkan melibatkan kepolisian, kejaksaan supaya tutup mulut atas kejadian ini.

Memang bukan hal baru ketika mendapati dosa semacam ini karena di Alkitab Daud-pun pernah jatuh dalam hal seperti ini. 

Film ini selain menuai pujian dari kritikus film, pihak Vatikan sendiri tidak menampik bahkan memuji film ini dengan mengeluarkan seruan untuk Mengecam dan mengutuk semua Pastor yang Pedofilia dan melakukan pelecehan seksual.  Dan Kemudian ditindaklanjuti dengan menerbitkan UU Gereja tentang Pedofilia

Dengan film inipun semakin membukakan mata saya bahwa Siapapun entah Pastur, Pendeta, Kiai, Biksu atau tokoh agama apapun belum tentu kebal oleh dosa semacam ini, bahkan mungkin godaan levelnya lebih tinggi. 


Dan kejadian ini banyak terjadi tidak hanya di Boston, tapi juga diseluruh dunia. Termasuk negara kita.

Januari 2016
Di Australia, sebanyak 65.000 anak-anak menjadi korban pelecehan seksual di Institusi Keagamaan, terutama gereja.
http://www.bbc.com/news/world-asia-31052631

September 2015
Di Bekasi, Seorang Pendeta dilaporkan mencabuli anak dibawah umur, hingga hamil dan melahirkan
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/09/16/nurnyw361-gereja-pendeta-cabul-di-bekasi-tak-terdaftar

Maret 2016
Di Kota Manado dengan dalih “pelayanan” Seorang pendeta melecehkan jemaatnya sendiri.
http://www.tribunnews.com/regional/2016/03/02/oknum-pendeta-dilaporkan-jemaatnya-karena-pelecehan-seksual

Juli 2016
Media di Inggris memuat bahwa setiap minggu 5 anak terkena pelecehan seksual di Gereja.
https://www.premier.org.uk/News/UK/Five-church-sex-offences-reported-every-week

Dan berbagai kasus lainya yang bisa kalian temukan media.

September 2016
di Surabaya Pendeta mengidap kelainan seksual dengan mencabuli 7 bocah dan sekarang sudah dipenjara 15 tahun.
http://www.surabayanewsweek.com/2016/09/oknum-pendeta-cabul-divonis-15-tahun.html

MUNAFIK
Saya juga orang berdosa, banyak punya salah dan tabiat buruk, namun dalam hati saya pribadi berkata memang lebih gentle mereka yang terang-terangan melakukan seks bebas, membeli PSK, atau melakukan penyimpangan seksual tanpa topeng, jujur daripada keliatan dari luar alim, jujur, jadi tokoh agama, jadi panutan tapi dibalik itu mereka sebenarnya tak lebih bobrok dari Petualang Seks di lokasisasi-lokasisasi.

Dan kemunafikan ini terus berjalan, seiring tidak ada tindakan, atau ragunya jemaat untuk melaporkan pada yang berwajib. Atau pola komunikasi anak dan orantua yang jarang, hingga anak dibawah umur cenderung takut untuk melaporkan tindak pelecehan seksual ini pada orang tua. 

TINDAKAN PREVENTIF
Mengingat terjadinya kasus tersebut maka saya lewat tulisan ini menghimbai akan lebih baik bagi semua jemaat gereja dimanapun kalian berada maupun Pastur/pendeta untuk menjaga diri, jangan terlalu percaya pada siapapun.Karena penyelewengan seksualitas ini bisa menyerang siapa saja.

1. Hindari konseling berdua , hendaklah ditemani ketika konseling untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan entah cowok, atau cewek sama aja, apapun umurnya, semua bisa menjadi celah masuknya iblis seksualitas entah Perselingkuhan, Pelecehan Seksual, Bisexual,Gay, Lesbian bahkan Pedofilia.

2.Waspadai "modus-modus" yang dijalankan oleh Pendeta, Pastur, Kakak rohani , tokoh yang terkenal dengan  pelayanannya untuk gereja , dan siapapun yang berkedok pelayanan, tapi ujung-ujungnya untuk kepentingan seksualitas individu mereka, jangan mau kalau diajak bertemu berdua tanpa pengawasan dari siapapun. Jangan goblok!

3.Segera laporkan ke Pihak yang berwajib, bila ada kejadian pelecehan seksual yang berkedok Pelayanan digereja manapun, dikomunitas manapun kalian berada. Laporkan, jangan takut jika dibiarkan akan terus melebar, dan suatu saat bisa menyerang saudara kalian sendiri, atau anak-anak kalian sendiri.
4.Jangan terlalu mudah diajak oleh siapapun apalagi sendiri, jika memang belum kenal betul orang tersebut, siapapun bisa kena celah tersebut bahkan  Hamba Tuhan sekalipun.

5.Berjaga-jaga dan Berdoa, Supaya Tuhan selalu mengiringi langkahmu kemanapun engkau pergi. 

Film ini saya rekomendasikan untuk ditonton, terlebih lagi gereja, supaya semua waspada skandal berkedok agama ini bisa menerjang siapa saja. Semoga tidak ada kasus-kasus "spotlight" lagi. 

God bless all of you..

No comments:

Post a Comment