image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Thursday, December 29, 2011

...

Tidur paling enak adalah dijalanan,
tidur paling nyaman adalah jalanan
dan hari ini sekali lagi ternyata ajaran Yesus masih belum merasuk di jantung hati mereka
saya mungkin memang bajingan, tidak pernah ke gereja tapi saya tidak pernah mengingkari ajaran Yesus
saya menjalani hidup apa adanya, saya hanya berkeluh kesah pada diri saya sendiri
dan mungkin itu salah satu yang membuat konsep Ketuhanan secara teologis sudah mati buat saya saat ini
mereka munafik, aktif ke gereja namun sama saja tidak bisa hidup legowo..
ya sudahlah saya keluar dan saya menikmati hidup saya diluar keluarga dengan tenang
hidup dengan jujur.. dan tidak munafik..
"kebenaran hanya ada di langit dan dunia hanyalah palsu"
Tuhan akan terus hidup dalam sanubari saya, tetapi tidak pada liturgi gereja atau dengan terlalu seringnya ibadah
dan kembali lagi lebih baik tidur di jalanan mereka semua menuturkan kehidupannya dengan jujur walau kadang mereka harus berbohong,,
hari ini adik saya tidur pulas beralaskan kardus, sementara saya kembali ke warnet males mau tidur dirumah saja tidak bisa mereka hanya sibuk berdebat tentang uang,..
teringat kata - kata Jesus " dimana hartamu disitu hatimu"

kisah seorang pengembara

ada seorang pengembara berjalan meniti hidup, yang semakin lama semakin sepi
kadang hanya penat yang terasa, 
begitu banyak yang datang dan pergi, menggores kisah penuh kasih namun tak tau akankah abadi..
pengembara mulai bosan melihat kesewenang-wenangan,
pengembara mulai jengah dengan ketidakadilan...
mereka orang - orang kaya yang hidup semaunya, apapun yang diinginkannya dapat dibeli, 
rumah mewah, makanan, dan segala yang ada didunia ini mungkin bisa dia beli..
termasuk jabatan, sekolah, masa depan anak-anaknya bahkan keperawanan...


langkahnya berlanjut, dengan gontai setapak demi setapak menembus kabut malam itu,
masih tetap memikirkan hal itu..
mereka yang kaya bisa menikmati hidup nyaman dengan keluarga mereka, berkumpul, liburan keluarga, rekreasi, dan mungkin arisan keluarga..
kemudian bermain sepuas mereka di taman ria..


sementara pengembara ini murung, mau ketemu ibu sudah tidak bisa, ibu sudah lama "pulang"
atau kakek? hey kakek juga sudah lama "pulang" sayang..
atau cuman ngobrol sama bapak? bapak cuman pulang seminggu sekali sayang... biar kami dapat makan, dia rela ninggalin anaknya di luar kota..
ada nenek dirumah, dia baik tapi kadang saya yang tidak kuasa menahan air mata ketika dia minta uang ke pengembara, semoga nenek itu tau bahwa pengembara itu gajinya pas-pasan...
dan dia tidak marah - marah lagi..


untung sang pengembara mempunyai adik, walau dia agak nakal... tapi dia slalu menemani disetiap langkah, pengembara ini berjalan kadang dia menemani disisi pengembara..
kala hujan mendera, dia tetap tenang..
kala kemarau datang dan dia tidak bisa berguru ilmu, dia tetap tersenyum untuk pengembara ini.. walau saya tau dia pasti pernah menangis ketika terpaan itu datang, tapi dia tidak pernah menangis dihadapan sang pengembara..


pemberhentian selanjutnyapun datang, pengembara gelisah kelak akan menjadi apa.. dia hanya menjadi seorang cantrik di sebuah padepokan hanya bisa mengumpulkan beberapa potong ketela buat makan sehari - hari, 


pengembara bukan saudagar kaya, juga bukan prajurit pakuwon, ataupun seorang praja di kabuyutan tapi dia masih akan terus bersemangat ketika cantrik cantrik muda dipadepokannya berkembang... .


sampai ketika pengembara ini berkisah tentang masa depannya, dia bingung dan ragu akan masa depannya.. tapi pengembara hanya berkeyakinan kelak masa depan itu akan ada, dan bukan suram tentunya... dia akan mengembara meniti waktu di tengah pait arus kehidupan..
dia berkeyakinan kelak akan menjadi orang yang benar-benar orang, 


hidup di tengah - tengah keluarganya kelak, dengan damai, dan cukup apa saja yang dibutuhkannya selalu ada itu saja... karena dia sadar, pengembara berjalan sendiri dan tidak ingin seperti bajang menggayuh lintang...


sang pengembara kini terus berjalan, menatap hari cerah besok yang akan datang...
kadang kesepian mendera, namun sang kekasih tetap ada disampingnya..
yang takkan pernah tau kelak berpisah..
karena ada perbedaan antara pengembara dan kekasihnya...
mereka beda perguruan, dan perguruan itu tidak mengijinkan hubungan antar anggota padepokan tidak tau kenapa mungkin cuman karena masalah percaturan dunia padepokan saja,,


berjalan terus dia, sambil menangis dia teringat ibunya, dia teringat masa kecil yang senang..
sementara dia kini sendiri bergelayutan bersama malam sepi...
ditemani biduk kecil diatas langit,
bersenandung malam, berkeliauan sepi...
pengembara masih melanjutkan kisahnya
yang entah kapan akan menemukan jawaban atas semua kisahnya..
atas semua ketidak adilan
atas semua kesewenang-wenangan
atas semua kemunafikan
atas semua egoisme otorias
dan atas semua yang menjadi topeng kehidupan...


dia melangkah apa adanya,sesekali waktu dia mengolah ilmu kanuragannya, tapi lebih ke kajiwannya sekarang pengembara harus kuat memecah gunung, dan menjadi bunga di batu karang..... 
untuk kehidupannya sendiri dan untuk kesejahteraan semua umat manusia dan alam semesta....




naskah ini asli ditulis oleh Indra Agusta,
-29 des 2011-
atas nama semua keluh kesah
Agustaisme





Wednesday, December 28, 2011

Hari yang menyenangkan,

hari menyenangkan?
hari yang menyenangkan dan indah adalah hari-hari biasa yang suatu saat kamu tidak akan pernah bisa menikmatinya..
hari yang dijalani dengan santai namun penuh makna
hari yang dijalani dengan seribu kisah akan persahabatan...
hari yang dijalani tanpa ada sebuah kemunafikan dan serba tertutup..
ketika bercerita berdua dengan orangtua,,
nikmatilah setiap hari apa yang harus dialui, supaya kelak engkau tidak akan kecewa
dan menyesal karena hal itu telah berlalu.. terutama hari-hari menyenangkan dengan orang tua
segalak apapun, segarang apapun, sejahat apapun, orang tua tetap bapak dan ibu dari kita.
dan harus tetap dijaga hubungan interennya,...



Tuesday, December 27, 2011

dan kita, Tidak pernah sama...

“Beberapa orang hadir dalam kehidupan kita dan dengan cepat pergi.
Beberapa orang menggerakkan jiwa kita untuk menari.
Mereka menggugah kita pada sebuah pengertian baru dengan bisikan kebajikan.
Beberapa orang membuat langit menjadi begitu indah.
Mereka tinggal dalam kehidupan kita beberapa saat.
Meninggalkan jejak dan kesan dalam hati kita.
Dan kita, tidak pernah sama.”
-Iwan Abdulrachman-

Monday, December 26, 2011

petuah dari petualang tua,..

"Tetapi hendaklah engkau berdialog dengan alam dengan sesungguh - sungguhnya dan sejujur - jujurnya bukan berdialog dalam mimbar pidato atau ruangan istana,Jika engkau menjadi orang yang demikian, engkau akan menghadapi hidup ini dengan tiada gentar dan engkau tidak akan mengucurkan air mata setetespun apabila engkau nanti terpaksa berpisah dari segala yang ada didunia ini,"


 -Herman O. Lantang-
mantan ketua MAPALA UI era 60-an,

Thursday, December 8, 2011

"mengapa BESAR selalu menang, bebas berbuat sewenang-wenang
mengapa kecil  selalu tersingkir harus mengalah dan menyingkir
apa bedanya BESAR dan kecil , semua itu hanya sebutan
yang walau didalam kehidupan
kenyataannya....
selalu ada 
BESAR.. dan
kecil..." -OI-


semakin hari semakin terasa penat, ketika harus berbicara mengenai ini..
yang kecil selalu tertindas yang besar selalu saja swenang - wenang,,.. ingin mengungkapkan kepenatan, namun tak pernah tau bagaimana caranya...
aku hanya berdiri di ujung bulak ini, memandang padesan yang semakin sepi,
sementara orang-orang kolonial itu semakin menggerus kehidupan rakyat,.
duduk kembali termenung di sebuah gumuk sawah, dibawah pohon nyamplung..


berpikir kelak menjadi apa, namun apa daya jaman sudah berubah... semuanya ditentukan oleh peluru sakti,"peluru emas" namun aku terus berjalan.. tak peduli mau jadi apa kelak..
semoga ada kasampurnan di tengah ruwetnya kajiwan... 


-agustaisme,-

wanita - wanita lihai..

mereka hanya pintar bersolek
, bercerita tentang pacar mereka yang sangat mencintainya,
 yang membelikan apa-apa yang dipintanya,motor mereka apa? baru dijadikan pacar,
 males mengerjakan tugas yang difikir hanya facebook,
 tidak memikirkan orang tua yang ada cuman minta uang titik, 
padahal mencari uang itu susah...
setlah itu pergi sama pacarnya dan nongkrong di jalan pulang dini hari, 
dan mereka bangga mengatakan itu...


-sebuah pembicaraan di sebuah warung-

galau

emosi datang melampiaskan pedang bermata dua... berkinatahkan emas, di rimba sepi... kembali melihat diri, 
namun tetap sunyi....


dan melihat terus ke dalam diri, 
jawabnya terbias di angin lalu...
kita adalah orang-orang ke
ras, namun dalam kelembutan hatilah, 
karang itu terkikis oleh ombak
, dan eros mungkin bisa menjadi agape, 
sebab Karena berbeda dengan walaupun.... -Iantdpriad,XVXX-

Monday, December 5, 2011

Saladin

kata-kata bijak Salahuddin kepada putra beliau, al-Malik az-Zahir, 
saat perpisahan dengan ayahandanya untuk kembali bertugas sebagai penguasa dari Aleppo:
Salahudin seorang panglima perang yang disegani, tapi dia tidak menjadikan peperangan tujuan akhir dari kehidupannya..kehidupan yang selaras dan seimbang, serta kerukunan antar umat beragama dan umat manusia itu yang menjadi tujuannya...
saya bukan orang islam tapi saya sangat  menyukai beliau...
 “… Berhati-hatilah atas pertumpahan darah. 
Jangan percaya pada cara ini karena darah yang telah ditumpahkan tidak akan pernah tidur. Cobalah sentuh hati setiap orang yang berhubungan denganmu 
dan perhatikan apa yang menjadi keinginan mereka
 karena engkau hanya ditugaskan oleh Tuhan dan aku untuk menjaga kesejahteraan mereka. Berusahalah merebut hati para amir, para menteri, dan kaum bangsawanmu. 
Aku menjadi hebat seperti ini karena telah berhasil memenangkan hati orang-orangku 
dengan kelembutan dan kebaikan. 
Jangan pernah memelihara permusuhan dengan siapa pun 
karena kematian bisa menjemput siapa saja. 
Bersikaplah bijaksana dalam menghadapi orang lain 
karena Tuhan tidak akan memberi maaf sampai mereka memaafkanmu. 
Namun, jika itu adalah hubunganmu dengan-Nya, Dia akan memaafkanmu bila bertaubat karena Dia adalah Maha Pengampun“.


James Reston
Perang Salib III Perseteruan dua kesatria: Salahuddin Al-Ayubi dan Richard si Hati Singa
 ; penerjemah Nadiah Abidin; — Jakarta: Lentera Hati, Cetakan I, November 2007.

Sunday, November 13, 2011

tentang orang tua

"orang tua terbaik adalah orang tua yang mendidik anak-anaknya bukan sekedar untuk meraih nilai dan prestasi tinggi disekolahnya, tetapi juga mental dan penanaman prinsip yang kelak akan dibawanya sampai dewasa, juga tentang perencanaan masa depan anak-anaknya, tak selalu dimanja, kadang protektif, kadang bijak kadang juga keras menempa anak-anaknya"
-dari refleksi atas beberapa kisah SH.Mintardja-
 beberapa kurun waktu ini, lulusan demi lulusan siswa putih abu-abu mulai mengalir sering melihat beberapa anak muda yang dulu jaman SMA nya pendiam ketika SMA menjadi sosok yang idealis, menjadi sosok  yang menggebu - gebu dalam melakukan perubahan, kritik sana, kritik sini, melawan pemerintah, mendemo supaya 'penguasa' turun, mencap penguasa gagal, memang itu bagus, tapi lebih bagus lagi kalo ada solusi yang tepat,. jangan cuman cuap-cuap saja.. berikan solusi itu buat pemerintah.. kalo memang anda bisa buktikan dengan cara anda, tapi dengan syarat apakah solusi anda lebih baik dari beberapa kebijakan yang sudah diberlakukan hari ini?
ada sisi lain lagi, ketika sesorang jaman SMA tidak pernah melakukan hal yang aneh2 ketika memasuki bangku kuliah menjadi seorang agamis yang sangat radikal, tuding sana tuding sini, anggap agamanya yang paling bagus dari agama lain, dll dan ini terjadi di semua agama abrahamik.. ada apa ini? bukan agamanya yang salah tapi pemahaman dan penafsirannya yang kurang pas..
lain ladang lain belalang beberapa orang yang sangat idealis di SMA, aktif dalam berbagai kegiatan ketika memasuki bangku kuliah menjadi seperti anak kecil, masih pingin dimanja, terbuai oleh bujuk rayu pacarnya entah lelaki atau perempuan sama saja banyak kejadian seperti ini..  menjadi pribadi yang sangat lemah...bahkan menjadi fanatik terhadap pacarannya setiap hari bareng, makan bareng, mungkin sampai tidur juga bareng...
ada apa dengan semua ini?
siapa yang salah mendidik?
mungkin orang tuanya, mungkin juga lingkungannya
dari kisah yang saya baca, danbeberapa kisah memang menceritakan tentang orang tua dalam mendidik anak-anaknya, meskipun dalam konteks yang sangat ringan.. seperti bangun tidur pagi-pagi dan pergi ke pakiwan untuk mencuci muka dan tidur ketika hampir menjelang malam.. penempaan penempaan lewat tata olah gerak dari sederhana berlari-lari sampai ke tataran tinggi seperti menghancurkan tebing.. (dan ini yang saya anggap pengetahuan real/nyata di jaman sekarang, ilmu bangku sekolah)  tetapi jangan lupa,
disisi lain mereka diajari kidung, diajari sopan santun kepada orang tua, diajari tata krama dan menyelesaikan masalah.. kadang orang tua menjadi sangat tegas, sangat mengekang ini dan itu tapi juga membebaskan dalam berbuat sesuatu.. semua tertuju pada semua kebaikan..
hingga akhirnya mereka kuat dalam ilmu kanuragan (eksak) dan juga kajiwan (budi pekerti dan pendalaman spiritual)...
setelah semuanya itu  tercapai maka mereka akan menjadi orang-orang tangguh di dunia persilatan... 
Tulisan ini hanya sebatas pandangan subjektif bila ada orang yang tidak suka silahkan berargumen sendiri tentang hal ini,saya cuman ingin berbagi apa yang ada didalam pikiran saya..semoga bermanfaat
-iin-

Thursday, November 10, 2011

pedang yang tumpul part II

ketika sepi para pengelana
redi pun kembali sunyi
pedang tajam tak terasah
berbalut luka dalam jiwa

dunia persilatanpun kembali gempar oleh beberapa kabar desas desus, adanya gempa bumi dan hujan meteor,,
didalam padepokan beberapa cantrik ingin membuat pedang baru...
menempa dirinya, membajakan diri, melatih diri, mencermati pedang yang tumpul terkikis...
pedang baru siap diuji namun gunung semakin menghimpit..
emas dan rajabrana telah menguasai dunia persilatan...
dingin dan sejuk tentramnya padepokan kini sudah dikuasai politik keraton,
beberapa cantrik sudah tidak lagi mengabdi seperti sedia kala...
ada yang mengalah,
namun ada yang malah ikut jadi penjilat, mencari titik aman 
dan segelintir  cantrik yang mengasah pedang tadi pun akhirnya...
berjalan menyepi ke sisi pegunungan, mencari ketenangan dengan cara mereka..
bersemedi meminta limpahan kuasa-Nya berharap pedang itu kelak akan benar - benar tajam kembali... seperti sedia kala, seperti saat awal pedang itu dibuat...
berharap padepokan kembali tentram, berlaku jujur, dan berjiwa mulia,,,
sementara padepokan itu masih 'kelihatannya' berjalan seperti biasanya..
namun didalamnya 'sipat kandel' nya sudah hilang..semakin rapuh, semakin tumpul..
wus muspro kang pinuju...


gunung bergelanyut lembah menghijau
Lawu meneteskan kabut di lembah suram..
titik-titik air tercurah dari langit..
membasahi hutan yang kini kian kering..
mega-mega tersibak ditepi senja...
 padepokan hijau kini gersang..
dimana cangkulmu....
dimana wangkilmu..
dimana tatahmu..
dimana capingmu..
dan dimana ketajaman sipat kandhelmu...
bergolek sepi, tertutup uap,,
gunung sunyi..bengawanpun meluap...
mengikis sendi-sendi masa lalu...
aku, pedang yang tumpul..
siapa yang mau mengasahku kelak?
atau aku akan tergeletak di tanah basah,?
rapuh, tumpul dan sirna pelan - pelan..
akankah aku akan tajam tak bertepi?,,,
o mungkin cuman mimpi..
aku menunggu akan ada meteor turun untuk menggantikan sipat kandhelku,,
menjadi seperti sediakala, atau bahkan berganti yang baru...

sementara itu beberapa orang cantrik padepokan melanjutkan pengembaraanya,
menempuh jalan masing-masing untuk menempa kehidupan..
mencari pituduh, piwulang, mencari wahyu, menjadi satriya pinandita sinisihan wahyu..,,
dengan menggunakan kain surjan warna cokelat, bercaping dan sedikit pengalaman..
untuk selapis mentari esok yang mungkin cerah....





Monday, November 7, 2011

Sebuah kisah tentang Pedang (original Agustaisme)

kisah ini murni pikiran saya, sebuah refleksi tentang apa yang saya alami, kehidupan disekitar saya
orang - orang disekitar saya dan aku tujukan untuk semua orang yang masih bernafas
untuk para pengabdi, untak para petarung kehidupan..

Kisah Sebuah Pedang
di sebuah padepokan di tanah Jawa ini, didalam padepokan Jati Aking
ada sebuah pedang yang kondhang kawentar -wntar, Pedang yang digdaya tanpa tandhing 
pedang itu terbuat dari wesi pande, bahannya sangat - sangat bagus..
pembuatnya pun seorang mpu yang mumpuni lahir dan batin, dan cantrik - cantrik awal dipadepokan itupun
menep lair dan batin
Sang Mpu bertapa di gunung Lawu, beberapa tahun untuk menuntaskan pembuatan pedang tersebut
mencari hakikat seperti apa dan untuk apa pedang itu dibuat...
dan pedang pun akhirnya jadi ditempa berkali kali oleh Mpu itu...
dan terakhir dibasuh dengan darahnya sendiri sampai kematiannya.. hidupnya diabdikan untuk pedang itu...

selang beberapa tonggak mangsa, pedang itu masih disimpan di bilik sang Mpu yang juga merupakan sesepuh padepokan itu..
sampai akhirnya ditentukan pemimpin padepokan itu selanjutnya...
dan pedang itu akhirnya kemudian diserahkan kepada pemimpin yang baru..
sebagai ucapan syukur atas karunianya
sebagai sipat kandel terhadap karakter seseorang
sebagai patokan akan arah padepokan tersebut
sebagai peringatan untuk para cantrik - cantrik yang akan membelok daripada paugeran yang berlaku

berkali - kali pedang tersebut memenangkan pertempuran, peperangan, dan tandhing
untuk kebaikan bagi sesama untuk keselarasan dengan alam semesta
membunuh para perampok,
menegur para penjahat,
membunuh  para tokoh agama yang sesat
dan sebagai salah satu piandel untuk pengingat tujuan dan makna hidup

bertahun - tahun, berganti dasawarsa , berpuluh - puluh tahun
ganti generasi , dan sayang..

pedang itu sekarang jarang diasah, mulai tumpul dan rapuh..
karat disana sini pedang itupun semakin kusam...
satu persatu tangkainya yang terbuat dari kayu 'liwung' terkikis oleh usia tanpa ada yang menggantinya
dan pedang itu kini tinggal namanya yang besar di dunia persilatan...
dan sebenarnya bagi para cantrik itu sendiri pedang itu sudah tidak tajam lagi..

Friday, November 4, 2011

Jadilah saja dirimu sendiri - abah iwan

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit, 

jadilah saja belukar tetapi belukar terbaik yang tumbuh di tepi danau. 

Kalau engkau masih tak sanggup menjadi belukar, 

jadilah saja rumput tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan.

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya,

jadilah saja jalan setapak tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air

"Tidak semua orang akan menjadi kapten, tentu harus ada awak kapalnya

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu sendiri sebaik-baiknya dari nilai dirimu sendiri"

-Iwan Abdulrachman, 8 Desember 2010-

wejangan Kiai Patah untuk yang mempunyai ilmu tinggi

“landasan kejiwaan itulah yang memang harus disusun kuat-kuat lebih
dahulu didalam diri manusia yang akan membina kekuatan
itu. 
Karena pada dasarnya adalah manusia itulah yang akan
mempergunakan kekuatan menurut niatnya.”

Hijaunya lembah hijaunya lereng pegununga
n, 5265, S.H. Mintardja
-Kiai patah kepada Mahisa Pukat dan Murti setelah konflik di sebuah padukuhan yang memusnahkan keluarga kiai Patah-

refleksi

“kau dapatmengetahui arti hijaunya lembah dan hijaunya lereng
pegunungan. Jika yang hijau itu kemudian menjadi gundul,maka kegersangan itu akan mempunyai akibat yang sangat luas.
dipetik dari "Hijaunya lembah hijaunya lereng pegunungan,halaman 682"
karya : S.H.Mintardja

romantisme di sela magrib

Tapi, hidup tak selamanya matahari terbit untuk kita. Ada malam, saat bintang akan ditunggu-tunggu. Tak ada matahari, bintang pun jadi.
Mentari kelak kan tenggelam,
gelap kan datang ... dingin mencekamm...
harapanku bintang kan terang, memberi sinar dalam hatiku..
kuingat,
dimalam itu kau beri daku senyum kedamaian
mungkin kah akan tinggal kenangan?
jawabnya tertiup di angin lalu....
-abah iwan-

Romantisme magrib di sela hujan, -petualang kecil-

Tuesday, October 11, 2011

muak..

di beberapa tempat saya melihat anak-anak muda senang berhura-hura..
di beberapa tempat saya melihat anak- anak muda asik nongkrong di bengkel, bukan mengotak-ngatik motor tapi cuman nongkrong aja biar kelihatan keren...
di studio musikpun begitu , mereka nongkrong biar dicap keren,, padahal tidak mau belajar musik yang bermutu...
asal tampil distudio aja udah cukup...

"mereka anak-anak orang kaya, yang dibiayai kuliah/ sekolah orang tua mereka berbuat seenaknya, yang penting bagi mereka adalah motor mereka, pergaulan mereka, style mereka, menghabiskan uang orang tua,
iri enggak, muak iya..
semoga hidup mereka kelak juga akan bahagia, seperti saat ini...
semoga mereka tidak pernah merasakan bahwa mencari uang itu sulit.."
 

-agustaisme-

Bunga di Batu karang

Katakanlah
dengan duka dan keluh kesah
barangkali langit mendung dan halilintar
menggelegar,
di bibir kota pengab oleh gelisah
yang asing, yang datang dengan sepatu tak dilepas
bertongkat debu berwarna kelam
Ini dadaku biar koyak oleh peluru
ini darahku yang membasahi tanah ibuku
ini nyawaku yang rangkap beratus ribu

-S.H.Mintardja, Bunga di batu karang-
sebuah protes perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap kesewenang-wenangan VOC yang menguasai perdagangan keraton Surakarta..
di tanah perdikannya, Sukowati..

Saturday, October 8, 2011

Mahesa Jenar Keroncong

MAHESA JENAR, Adalah tokoh utama di cerita nagasasra sabuk inten karya S.H. Mintardja

kemarin saya mendengarkan radio, di RRI surakarta tepatnya.
tanpa sengaja mendengarkan lagu keroncong lagunya tentang Mahesa Jenar...
dan hari ini saya googling akhirnya ketemu juga...
kurang lebih liriknya seperti ini, dan penyanyinya siapa juga gk tau...

    "Kaloking ra pilih tanding, Maheso Jenar
    Satriyo ing Pengging
    Satriyo didgyo lelono
    Ngupoyo sabuk inten nogo sosro

    Tansah marbrenggo beboyo, Maheso Jenar
    Bakti mring negoro
    Mandap jurang nasak wono woso
    Kayungyun hyuwanane roso

    Poro kang ambeg angkoro memalangi sedyo utomo
    Nanging pinasti lebur musno ketiban aji sosro birowo

    Nora pamrih kalenggahan, Maheso Jenar
    Wani kataniris
    Ngeronce atine asmoro kelawan wong ayu dyah Roro Wilis"


kalo mau download lagunya silahkan klik link dibawah ini.... :)
Mahesa Jenar MP3

Monday, October 3, 2011

Nagasasra Sabuk Inten, 110


 Nagasasra sabuk inten jilid 110, S.h.Mintardja
”Bintang pagi masih bersinar di tenggara,” tegur Mahesa Jenar dalam nada yang rendah. Rara Wilis tersenyum.

Tetapi matahari telah meninggalkan peraduannya. Mahesa Jenar menengadahkan wajahnya, memandang matahari pagi yang masih kemerah-merahan. 
Sambil tersenyum pula ia berkata,  
”Ia akan datang pada saat ia harus datang.”

”Dan ia akan pergi pada saat ia harus pergi,” sahut Wilis.




”Peredaran jinantra alam yang tak terkendalikan oleh kekuatan apapun, selain oleh Maha Penciptanya,” kata Mahesa Jenar.

”Karena itu, milikilah yang harus kau miliki,” potong Wilis.

”Matahari...?” tanya Mahesa Jenar sambil tersenyum. ”Ya,” jawab Wilis ”Matahariku adalah mataharimu,” kata Mahesa Jenar pula. Keduanya tersenyum. Hanya mereka berdualah yang dapat merasakan betapa indahnya senyum mereka masing-masing. Seindah bintang pagi di tenggara, seindah matahari pagi di puncak bukit.


by Indra Agusta on Senèn, January 24, 2011 jam 12:34am

ada langit biru

gambar cover album sidney mohedeDisaat hujan

Turun membasahi

Dan badai datang

untuk membanjiri

ku aman

berada disisiMu

meskipun

ku tau semua kan berlalu

disaat ku terapung dilautan

Kau yakinkan ku

kita tak akan berpisah

ku tau

Engkaulah sahabatku

walaupun

waktukan berlaju



ku memandang keawan

ku yakin Kau bersamaku

dan tak pernah tinggalkanku


walau ku tersesat…,

ku yakin Kau menuntunku

selama masih ada langit biru



Setiap kata yg tak pernah terucap

dan penyesalan yang tak pernah berubah

ku bawa saat ku bentang sayapku

menatap hidup yg ada didepanku


sebuah lagu yang sangat memberi inspirasi bagi hidup ku
saat kita dalam masa-masa sukar dalam keadaan yang sangat sulit
saat kita tak bisa berkata apa-apa ketika melihat realita yang ada
kita hanya bisa percaya bahwa masih ada langit biru dalam setiap masa depan kita asalkan kita gak menyerah pada kenyataan sekarang

ketika aku lulus SMA aku pernah ngrasain itu gak tahu kenapa aku merasa masa depanku itu hilang ketika aku gak bisa kuliah dan mau gak mau harus kerja cos aku gak mau bergantung pada ortuku
setelah lulus 2 tahun yang lalu pertama aku ngrsain kesepian cos aku dah sangat jarang ketemu dengan tmen temen SMA rasa kangen selalu ada di benakku tapi aku juga gak bisa berbuat apa-apa mereka menentukan langkah mereka masing-masing setelah itu aku jujur kecewa dengan ortuku kenapa temen temen ku bisa kuliah aku gak? rasa jengkel, kesal, marah bercampur jadi satu and di point ini juga aku gak bisa apa-apa and sempet frustasi tapi gak begitu lama kuisi kekosongan itu dengan naik gunung ya sekedar untuk menangkan pikiran dan akhirnya aku mulai bangkit dari rasa kecewa itu ketika mendengar lagu ini aku mulai bersemangat dalam menjalani hidup aku tahu aku terbatas tapi aku punya Tuhan yang gak terbatas dia pasti punya rencana besar untuk aku dan aku yakin itu pasti terjadi sering aku berkata pada dirik sendiri "ayo semangat indra masih ada langit biru kok gak usah khawatir " dan aku percaya i itu suatu saat pasti bisa kuliah dan andaikan gak bisa kuliah aku tetep percaya masa depan ku yang cemerlang itu ada kuliah itu hanya salah satu dari sarana tapi kalo jalan satu gak bisa pasti ada jalan lain

saat ini aku coba mensyukuri hidupku karena aku juga tahu ayahku belum bisa kuliahin aku juga karena keterbatasannya dan sekarang dengan profesiku saat ini paling tidak aku bisa membiayai kebutuhan ku sendiri bisa membantu keprluan rumah atopun kalo pas adikku ga punya uang aku bisa berbagi dengan dia dan dengan hal itulah aku menemukan kebahagiaan and rasa yang gak bisa di gambarin dengan apapun aku senang dengan apa yang kujalani saat ini

tuk temen temen yang belum bisa kuliah tapi ingin kuliah sabar aja pasti ada jalan, kuliah emang penting tapi masa depan gak hanya berbicara soal kuliah ato pendidikan formal tapi juga bicara mengenai "kemauan,talent and hope"

Masih ada langit biru Indra ... gak usah nyalahin siapa-siapa jalani hidupmu saat ini pasti akan kau temukan jawaban atas bagaimana alur kehidupanmu sendiri ...God bless

makasih buat temen tmen pas SMA yang memberi semangat buat aku sekalipun hanya seutas senyum ^_^




ada langit biru

by Indra Agusta on Rèbo, July 1, 2009 jam 1:10am

Monday, September 12, 2011

Kebersamaan itu indah

Senin, 12 September 2011, 16.12
selamat sore teman-teman...
saya kali ini ingin berbagi cerita tentang indahnya sebuah kebersamaan
didalam suatu perkumpulan..
sebenarnya saya mau nulis ini sudah beberapa tahun yang lalu, dan karena kesibukan akhirnya lupa


hari ini aku teringat kembali, dan aku ingin menulisnya
.::PUALAM:.. sebuah nama perkumpulan pelajar pencinta alam di SMA Negeri 1 Sragen 
sudah 7 generasi ini aku, berteman dengan mereka, bercerita, bersendau gurau, berkeluh kesah, berjejak di hutan-hutan gelap, berbagi pengalaman hidup, menyelesaikan masalah, menghadapi problem, rela berdingin-dingin demi sepiring sego pecel dirumah "ibu" saya di puncak Gunung Lawu, mbok yem namanya...


pualam bagi saya memang lebih dari sekedar teman, walau masa SMA saya sendiri bukan dari SMA 1 (SMA 2 Sragen) , tapi dimulai dari berteman dengan brasa V yang ikut panjat tebing di Gelanggang olahraga kotaku, akhirnya sampai generasi-generasi berikutnya dekat seperti keluarga sendiri...


dan inilah perjalanan-perjalanan yang dilalui tiap angkatan..
berbagai cerita pasti akan mampir di benak semua anggota di tiap angkatan, perjalanan2 menyenangkan namun juga konflik-konflik tajam pernah menggilas kebersamaan itu...

kali ini aku ambilkan gambar dari angkatan X , kenapa ??
karena mereka yang akan selesai  menjadi pengurus digantikan brasa XI 
mungkin biar jadi kado kenangan buat mereka


dimulai dari setelah mendaftar di kotak kecil yang bernama "basecamp" cerita panjang anggota PUALAM dimulai...


mengikuti diklat I pengenalan
perjalanan pertama adalah mengikuti materi ruang dikelas, sebelum mereka mempraktikkannya di perjalanan awal yaitu dari candhi sukuh menuju Sungai di daerah Gumeng, jenawi karang anyar. di dalam kelas mereka diberi materi, pengertian tentang apa sih PENCINTA ALAM itu? kemudian perbekalan2 yang dibutuhkan ketika mereka akan berkawan dengan alam, resikonya dan kenikmatan-kenikmatan lainnya...
setelah berjalan 2 hari mereka akan sampai di sebuah sungai yang airnya bening, ketika badan lelah dan capek akan terbayar ketika sampai sungai membasuh muka dan menyegarkan badan...
setelah ini mereka dilantik menjadi anggota biasa perkumpulan ini...


setelah ini mereka masih akan mengikuti kelas-kelas materi untuk memantapkan minat dan bakatnya  dan membentuk karakter-karakter pribadinya menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab...


diklat II slayer Gunung Lawu
setelah setengah tahun mengikuti materi di kelas maka mereka mencoba untuk bertualan di Gunung, untuk pertama kalinya di Gunung Lawu via Cemoro Sewu
kenapa gunung? kenapa gk camping saja seperti anak pramuka???
ini mungkin beberapa alasannya
- di gunung melatih keberanian tiap individu
- ketahanan fisik dan mental diuji dalam berbagai cuaca, dingin, hujan, kabut , dll
- kebersamaan mereka dilatih untuk tidak egois 
- dan karakter inti dari tiap personal akan kelihatan ketika kondisi sekitar dan pribadi terdesak/ serba minimal


setelah sampai dipuncak Lawu, mereka akan dilantik menjadi anggota tetap di Telaga kuning, sebuah kawah mati diselatan puncak lawu....


waktu bergulir, dan mereka pun menjalin persahatan di base camp, sampai duduk2 malam mengobrol tentang segala sesuatu..


diklat III gunung Merbabu
pendakian gunung selanjutnya adalah Gunung Merbabu via selo
sebuah gunung dengan tingkat kesulitan lebih tinggi daripada gunung lawu via cemoro sewu
setelah sampai puncak mereka akan dilantik menjadi Anggota Kehormatan
dan disitu kebersamaan mereka kembali di uji, tiap angkatan cuaca di gunung itu kadang berubah...


Selain pendakian2 ini mereka juga melakukan penghijauan, pengiriman personil untuk diklat di jawa tengah atau yang lain, juga kegiatan keagamaan seperti buka bersama, 
di akhir masa-masa pengembaraan , mereka mulai sedikit demi sedikit dipasrahi tugas oleh angkatan atasnya sebagai bahan dasar ketika kelak mereka akan menjadi pengurus...


dan akhirnya setelah naik kelas, anggota angkatan barupun mulai mendaftar di kotak kecil itu
dan proses pun berulang  Diklat I pengenalan  untuk angkatan yang baru akhirnya merekapun dilantik menjadi Pengurus  untuk menjadi pengurus PUALAM generasi berikutnya..
disinilah konflik-konflik pun dimulai, kebersamaan merekapun diuji
dan mencoba mencari pemecahan pemecahan atas persoalan yang mereka hadapi...
dan anggota dari mereka mulai ada yang vakum, bahkan hilang karena berbagai alasan...
tapi mereka tetap bersama sampai akhir masa jabatan pengurus...
dan kebersamaan merekapun tetap menjadi indah..


menjalankan tugas dari diklat I - III membentuk karakter adik2 angkatan mereka dan untuk kemudian memasrahkan jabatan kepada generasi berikutnya,,



 dan tahap terakhir mereka tinggal mengenang kisah2 ini untuk seterusnya....

"kebersamaan itu indah" 

Thursday, August 11, 2011

MENGHARGAI HIDUP

Selasa, June 30, 2009 jam 1:28am 
akhir-akhir ini banyak terjadi kasus bunuh diri di semua kalangan tak peduli itu anak muda maupun orang tua orang kaya maupun orang miskin ,mereka mengakiri hidup mereka di tangan mereka sendiri entah itu gantung diri, minum racun, menjatuhkan diri dari gedung yang tinggi ato mengiris pembuluh nadi mereka dengan pisau atau apapun mereka lakukan agar hidup mereka berakhir ...

pertanyaan muncul di benak saya mengapa hal itu bisa terjadi karena bagaimanapun dan di pandang dari segi atau sudut pandang apapun bunuh diri itu tetap keliru tetep aja salah, sejenak aku berpikir tentang mereka yang bunuh diri apa sich yang ada dlam benak mereka???

pertama yang aku pikirkan mungkin alasan itu logis untuk mereka yang benar benar merasakan hidup itu sulit seperti para orang orang yang tinggal di jalanan ato keluarga miskin yang tinggal di kolong jembatan tapi hal itu juga melanda banyak anak anak orang kaya yang karena alasan yang mungkin sedikit konyol "Diputus pacar" dan yang lebih parah artis pun ikut ikutan bunuh diri karena alasan dia membenci hidupnya seperti Kurt Cobain-nya Nirvana kalo aku pikir kurang apa dia coba kaya? jelas dia kaya hidupny sangat berkecukupan tapi mengapa bunuh diri??

mungkinkah hidupnya tak berarti?
ato hidupnya di selumuti rasa kecewa yang mendalam?
ato gak kuat menghadapi tuntutan ekonomi?

macam-macam alasan aku temukan tapi itu tetap salah teman

sekarang bagaimanaipun kondisi kita seberat apapun cobaan yang kita hadapi mari kita lawan kita selesaikan di dunia ini gak ada sesuatu yang mudah tapi gak sesuatu yang gak mungkin "IMPOSSIBLE IS NOTHING" asal kita tetap percaya pada Tuhan sang pencipta semesta pasti akan ada jalan keluar dalam setiap masalah , tetap bersyukur dalam segala hal pasti kita akan merasakan ketenangan itu

akhir dari semua ini akan saya tutup dengan sebuah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat mensyukuri hidupnya dia tak mempunyai alasan yang kuat untuk mensyukuri hidupnya tapi dia tahu bahwa hidup itu indah asal kita mau mensyukuri

keluarga ini tinggal di sebuah gerobak sampah di sebuah kota besar Indonesia, dia memulai rutinitasnya pagi hari setelah membangunkan anak anaknya dari gerobak itu dan memandikannya di sbuah sungai yang penuh dengan limbah dan kotoran pencucian
suatu ketika si anak bertanya tentang air dari sungai itu apakah benar-benar bersih dan si ibu menjawab di di dalam sana ibu itu coba meyakinkan anak-anaknya bahwa ada pipa air yang pecah dan air itu bersih setelah mandi ibu itu menyuruh anak anak itu bermain di taman kota dan ayah dan ibu anak itu mencari kertas kertas bekas dengan gerobak itu pula untuk kemudian di jual dan paling cukup untuk makan satu kali tapi keluarga itu tetap bersyukur dengan apa yang dimilikinya menjelang sore keluarga itu makan bersama di taman kota itu lagi kemudian istirahat sampai malam menjelang dan anak anak itu tidur di gerobak tempat sampah itu lagi...

begitulah hidup gak ada yang mudah tapi harus kita jalani apapun yang kita jalani, kita lakukan saat ini syukurilah itu semua sebagai sebuah anugrah dari Sang Maha Kuasa karena semua itu indah kok asal kita lihat dari sisi positif

>>syukurilah keadaan and situasi kamu saat ini nikmatilah itu
>>kalo engkau berkecukupan cobalah sekali-kali lihat ke bawah kamu gak hidup dalam strata yang sama kita hidup untuk saling melengkapi bukan untuk saling egois
-ada orang yang kaya itu untuk membantu yang miskin
-ada orang yang pintar itu untuk saling berbagi ilmu dengan yang kurang pintar
mari kita saling melengkapi untuk merasakan hidup itu indah hidup itu menyenangkan


jika saat ini dirimu merasa kesepian,engkau merasa di tinggalkan, engkau merasa tidak dianggap gak usah merasa sendiri Dia bersamamu saat ini Sang Pencipta gak akan mungkin ninggalin ciptaanya

kalo mau bukti lihat aja langit biru , cahaya terik matahari pagi dan embun pagi yang lembut menyapa mu rasakan semua itu Dia bersamamu teman,

Dia gak akan sekali-kali meninggalkan engkau
jangan buat Dia kecewa ......dengan membenci diri sendiri,menyalahkan diri sendiri bahkan sampai bunuh diri

Hidupmu berharga di mataNya teman
selama Masih ada langit biru, terik matahari pagi dan titik-titik embun yang menyapa kita setiap hari

HIDUP KITA SANGAT BERARTI........love u all