oleh Indra Agusta pada 16 April 2010 pukul 5:09
dua buah lagu yang sangat berat, pembawaanya..sangat bermakna...
lagu ciptaan abah iwan (Pendiri Wanadri)
>> yang pertama "Melati dari jayagiri"
Tentang sebuah kenangan, akan sebuah pertemuan, persahabatan ato mungkin cinta...
dan sebuah semangat jika sewaktu-waktu gelap akan datang menghampiri kita (entah perpisahan, kematian, dan berbagai masalah lainnya) yakinlah bahwa akan ada Bintang yang tetap menemani kita di dalam pekat dan dinginnya gelap itu.. dan tetap lah yakin bintang itu akan selalu menemani kita... dan dia akan tetap bersama kita di hati kita, memberi harapan bahwa besok masih ada matahari lagi..
Dan akan sebuah kenangan, tentang masa lalu... mungkinkah masih diingat? jawabnya tertiup di angin lalu.. kenapa d angin lalu? karena memang masa lalu itu yang menentukan skap selanjutnya.. mungkinkah akan terus teringat karena itu memang sangat berarti ato mungkin hanya angin lalu datang kemudian acuh pergi....
MELATI DARI JAYAGIRI
Melati dari Jayagiri
Kuterawang keindahan kenangan
Hari-hari lalu di mataku
Tatapan yang lembut dan penuh kasih
Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Hati yang teduh dalam dekapan
Dan kau biarkan kukecup bibirmu
Mentari kelak kan tenggelam
Gelap kan datang
Dingin mencekam
Harapanku bintang kan terang
Memberi sinar dalam hatiku
Kuingat di malam itu
Kauberi daku senyum kedamaian
Mungkinkah akan tinggal kenangan?
Jawabnya tertiup di angin lalu
>> Lagu kedua "Sejuta Kabut"
Tentang sejuta kabut , kemanusiaan , masalah...
mari lihatlah sejenak sekitar kita , banyak masyarakat yang hidup sangat miskin dan mereka seperti sejuta kabut... meratap dan melolong... paling tidak mari kita berdoa untuk mereka dan mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan saat ini... kalau bisa bantu mereka...
bermakna lain tentang sejuta maslah yang ada di hidup kita sperti sejuta kabut.. tapi percayalah,,, mentari itu datang bernyala dan membara.. dan kabut itu pasti perlahan akan hilang...
SEJUTA KABUT
Sejuta kabut turun perlahan..
Merayap di jemari jalanan..
Meratap, melolong lalu menjauh.
Menggoreskan kesan suram padaku..
Sejuta kabut turun semalam..
Mengetuk-ngetuk jendela kamarku.
Meratap, melolong lalu menjauh..
Menggaungkan kesan ngeri di hati..
Lalu kusibak tirai hatiku..
Kubuka lebar-lebar pintu jiwaku..
Kuterjuni kabut yang di kakiku..
Berbekal matahari..
yang bernyala..
yang membara..
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments:
Post a Comment