image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Tuesday, February 14, 2012

mahisa bungalan dan mahendra


pembicaraan antara mahisa bungalan dengan ayahnya Mahendra, mengenai masa depan adik-adiknya mahisa pukat dan mahisa murti..
-hijaunya lembah hijaunya lereng pegunungan, 7329, S.H. Mintardja-


“Menurut pendapatku ayah,” jawab Mahisa Bungalan, 
“Mahisa Murti dan Mahisa Pukat akan dapat memberikan arti 
yang lebih besar dan hidup mereka jika mereka berada di 
tempat y ang lebih ramai dari tempat ini. Tempat yang lebih 
banyak dihuni orang. Hubungan yang lebih luas serta persoalan-persoalan yang lebih, yang menyangkut segi-segi kehidupan yang lebih berharga bagi sesama.” 
“Jangan salah menafsirkan sikap kedua adikmu Mahisa 
Bungalan. Kedua adikmu disini pun dapat memberikan arti 
dari hidupnya, bahkan lebih besar dari di tempat-tempat yang 
ramai. Di t empat-tempat y ang ramai itu telah banyak orang-
orang y ang dapat memberikan isi dari putaran kehidupan. 
Tetapi disini tidak. Jarang sekali orang-orang y ang dapat 
mendorong untuk meningkatkan tataran kehidupan dari 
orang-orang padukuhan. Jika tidak ada orang-orang yang rela 
menyerahkan pengabdian seperti kedua orang adikmu, maka 
tataran kehidupan di padukuhan-padukuhan itu tidak akan 
berubah, atau katakan, perubahan itu akan datang sangat 
lambat.” 

No comments:

Post a Comment