tertatih, jejak-jejak kaki manusia,
menjelma menjadi jalma tanpa rupa
Lalu aku melihat kolong langit yang kian gelap,
menyeruak, menggelegar memecah mega-mega..
hujan rintikpun turun, sayang..
disini, ditanah-tanah basah ini aku terbalut rindu pekat..
lalu bilamana kata-kata kan memikat?
sekilas tatapan matamu kemarin sore,
atau entah berapa purnama yang terus berlalu,
sapaku pun beku..dan berlalu,
langit mulai jingga menyisakan rona-rona merah, didinding tak berjengkal...
sesaat terpikat bersama senyum yang terkembang, dan segala sesuatunya masih belum pergi...
Sukowati, 26 Maret 2016
No comments:
Post a Comment