Kita mulai lelah untuk mengatakan kejujuran lagi, memolesnya begitu rupa.
Topengtopeng yang bopeng oleh arus jaman,
lalu jendela berjelaga,
tangis-tangis bayi menggigil di dingin pegunungan.
ragaku mulai tua,
jalin-jalin kebisuan semesta mengantarku pada peluh,
peluh dari segala penat yang terus bergeliat,
sungai tak lagi mengalir, namun salihara masih bermekaran..
menembus debu dalam jejak-jejak yang tertinggal..
lalu bertanya kita?
dimana sebenarnya kita?
kegelisahan-kegelisahan membatu,
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments:
Post a Comment