"mPu Sidikara mengangguk sambil menjawab dengan
sungguh-sungguh "Sebenarnyalah demikian. Mahisa Pukat
memang seorang anak muda yang akan dapat memegang masa
depan. Karena itu, maka penempatannya di Kasatrian adalah
tepat sekali."
sungguh-sungguh "Sebenarnyalah demikian. Mahisa Pukat
memang seorang anak muda yang akan dapat memegang masa
depan. Karena itu, maka penempatannya di Kasatrian adalah
tepat sekali."
Mahendra tidak bertanya lagi. Kepalanya masih saja
menggangguk-angguk kecil. Dengan demikian maka ia telah
meletakkan banyak harapan pada Mahisa Pukat bagi masa
depannya.
Namun Mahendrapun teringat pula kepada Mahisa Murtii
Mahisa Murti dalam segala hal tidak kalah dari Mahisa Pukat.
Seandainya ada selisih diantara keduanya, maka selisih itu
hanya selapis-selapis tipis. Namun nasib keduanyalah yang
memang berbeda.
Tetapi agaknya Mahisa Murtipun telah meletakkan
pilihannya. Sebagaimana Mahisa Pukat mengabdi di
Ka satrian, maka Mahisa Murtipun telah memilih tempat
untuk mengabdi. Di Padepokan Bajra Seta.
No comments:
Post a Comment