Dihari berikutnya, maka segala persiapan sudah hampir
selesai. Rumah Arya Kuda Cemani sudah di hias dengan tarub.
Jika senja turun, maka rumah dan halamannya nampak terang
benderang. Lampu minyak dan onc or sudah dipasang dimana-
mana.
Di hari berikutnya, barulah Mahisa Bungalan datang.
Akuwu Sangling itu ingin menunggui adiknya yang akan
menikah meskipun Mahisa Bungalan juga merasa heran,
kenapa Mahisa Murti sama sekali belum tergerak hatinya
untuk memilih seorang kawan hidup.
Baru setelah sehari berada di Singasari, diluar pengetahuan
Mahisa Murti dan Mahisa Pukat, Mahendra telah
menceriterakan hubungan yang rumit antara Mahisa Murti,
Mahisa Pukat dan Sa si, seorang gadis cantik anak Arya Kuda
Cemani
Mahisa Bungalan hanya dapat menarik nafas dalam-dalam.
Seperti ayahnya iapun merasa iba terhadap Mahisa Murti.
Tetapi ia tidak boleh menyatakannya, karena dengan demikian
maka ia akan dapat meny inggung perasaannya. Juga ia tidak
dapat berbicara tentang hal itu kepada Mahisa Pukat.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments:
Post a Comment