para sineas dan penggemar film sering berkata
"film terbaik adalah film yang endingnya susah ditebak, jalannya berliku - liku mampu membawa penonton memasuki atmosfir film.."
beberapa kali ini sering berpikir tentang film ya,, kurang lebih seperti kisah romantis tentang analogi mungkin..
terus melihat jauh ke masa depan yang aku kira tidak akan semakin mudah jika belum sampai puncaknya masa masa kritis..
mahisa murti masih menerawang jauh meraba masa depan.. mau jalan lagi kemana? setelah jadi anak petani kemudian jadi apa?
beberapa teman sekampung sudah mulai jelas, beberapa masih ngangsu kawruh di pendapan masing - masing..
sementara siapa guru mahisa murti?
jalanan berbatu, gunung gunung padas, riak riak jeram, lolongan lolongan serigala malam, tapi tidak tau kelak jalannya akan berhenti sampai dimana...
apakah ini screening pembuatan film itu? jika aktingnya belum bagus akan diulang, dan terus menerus diulang? sampai menghasilkan adegan yang bagus..
atau memang inikah film bagus itu?
Film yang kelak akan aku tonton di masa tua, atau setelah bangkit dari tubuh wadag ini...
film yang mengisahkan berbagai kisah unik seorang anak manusia..
yang hidupnya jauh berbelit - belit dari kehidupan mapan manusia..
film yang juga mengisahkan petualangan - petualangan hebat dengan kawan - kawan yang hebat, dengan semua orang hebat...
bagaimana nanti endingnya? yang jelas kalau aku tua nanti aku punya segudang cerita untuk anak dan cucuku kelak... dan semoga keturunankupun mengalami petualangan yang seru ini...
apalah artinya anak ki lurah yang kelak jadi tumenggung jika dengan sesuatu yang tidak mapan di hidup seseorang bisa berkisah hebat tentang perjalanannya..
gubug penceng semakin ke barat, selamat pagi.. sanak dan kadang di padukuhan kecil Panawijen ini.
salam.
Mahisa Murti,
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments:
Post a Comment