image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Sunday, February 12, 2012

mahisa murti

merenung,
berjalan pergi menyusuri punggungan bukit,...

menempa diri ditepian sungai hingga fajar menyingsing,
membangunkan kekuatan wadag, tenaga cadangan...
sampai ke ilmu puncak.. 
menghempaskan tebing-tebing itu hancur berserakan..
akhir – akhir ini terlalu banyak konflik dipadukuhan yang dilalui mahisa murti
pangraita berbicara banyak namun disimpan didalam hati saja..
persoalan emas dan jabatan memang sering membutakan mata orang yang menginginkannya
mengapa tidak bisa hidup bersyukur saja, seperti anak-anak Mahendra itu
berjalan , tapa ngrame, namun akan banyak hal yang didapat..
sekalipun sesekali mereka dianggap bersalah walau sebenarnya tidak bersalah..


No comments:

Post a Comment