berjalan pergi menyusuri punggungan bukit,...
menempa diri ditepian sungai hingga fajar menyingsing,
membangunkan kekuatan wadag, tenaga cadangan...
sampai ke ilmu puncak..
menghempaskan tebing-tebing itu hancur berserakan..
akhir – akhir ini terlalu banyak konflik dipadukuhan yang dilalui mahisa murti
pangraita berbicara banyak namun disimpan didalam hati saja..
persoalan emas dan jabatan memang sering membutakan mata orang yang menginginkannya
mengapa tidak bisa hidup bersyukur saja, seperti anak-anak Mahendra itu
berjalan , tapa ngrame, namun akan banyak hal yang didapat..
sekalipun sesekali mereka dianggap bersalah walau sebenarnya tidak bersalah..
No comments:
Post a Comment