Lagu-lagu seperti abadi di alam berfikir Jalma. Meskipun pelantun, penggubah maupun pembuatnya sudah bosan bahkan lupa.
.
Pendar ingat itu yang kemudian jadi memori mendalam bagi kita. Tema-suara dari sebuah peristiwa penting yang dengan kuat kita genggam supaya tidak ada dalih untuk membiarkannya hilang.
.
Lihatlah semua lagu mendapatkan pendengarnya, setiap pertemuan menjumpai peluk insan yang berdendang.
.
Lagu kemudian menjadi tonggak waktu, ada yang kemudian berlalu, ada yang tetap tinggal. Dan banyak orang yang mencecap kenikmatan kata dan nada atas berartinya sebuah romansa.
.
Panggung-panggung riuh, dalam kaca mata dan mata berkaca-kaca, lihat itu anak manusia takut berlari, dan bertahan menggenggam kebaikan dan kebahagiaan yang terlewat.
.
Apakah kamu laguku selanjutnya?.
.
Sepasang mata itu memejam, dalam genggam, doa-doa akan waktu bermuara di ranjang suci Tuhan.
.
.
Indra Agusta
Yogyakarta, 1 Desember 2020
#agustaisme
No comments:
Post a Comment