image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Wednesday, December 2, 2020

laguku?

Lagu-lagu seperti abadi di alam berfikir Jalma. Meskipun pelantun, penggubah maupun pembuatnya sudah bosan bahkan lupa.
.
Pendar ingat itu yang kemudian jadi memori mendalam bagi kita. Tema-suara dari sebuah peristiwa penting yang dengan kuat kita genggam supaya tidak ada dalih untuk membiarkannya hilang. 
.
Lihatlah semua lagu mendapatkan pendengarnya, setiap pertemuan menjumpai peluk insan yang berdendang.
.
Lagu kemudian menjadi tonggak waktu, ada yang kemudian berlalu, ada yang tetap tinggal. Dan banyak orang yang mencecap kenikmatan kata dan nada atas berartinya sebuah romansa.
.
Panggung-panggung riuh, dalam kaca mata dan mata berkaca-kaca, lihat itu anak manusia takut berlari, dan bertahan menggenggam kebaikan dan kebahagiaan yang terlewat.
.
Apakah kamu laguku selanjutnya?.
.
Sepasang mata itu memejam, dalam genggam, doa-doa akan waktu bermuara di ranjang suci Tuhan.
.
.
Indra Agusta 
Yogyakarta, 1 Desember 2020
#agustaisme

No comments:

Post a Comment