image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Sunday, October 16, 2016

Gaung Pinus

Bilamanakah harapan kan pupus, bilamanakah derai gitar kan putus. 

Sementara yang kau dendangkan bukan lagu sendu.
Tapi riak-riak sungai kecil waktu itu mengingatkan ku akan segala mimpiku, mimpi darimana semuanya akan begitu indah namun ternyata jalan yang kutemui memang berbeda. Jengkal demi   jengkalnya terasa semakin asing. Terasing.
  
Lalu dimanakah gundah, dimanakah resah? nampak semakin pudar jaraknya, apa yang kau susupkan ke dalam sukmaku sampai kelu hati berpadu.
Diujung bukit pinus-pinus itu memanggil kita untuk kembali berdecak canda, namun ternyata lamunan semakin membawa ku kedalamnya. 
   
Mungkinkah langit terang? aku melihat tandanya  disela-sela kening dan bening matamu, tersimpan sejumlah goresan-goresan senja yang nampak tak mau mengering.
Dalam beberapa malam yang kurasa begitu  gelap, suara burung kedasih sayup perlahan, menghiasi beberapa tingkap dan jendela kalbu.  
  
Apa yang tengah kau ingin bisikkan ditengah semilir angin, dan belaian kabut malam itu?
Lalu terang kemudian hinggap, dan kita kembali kepada kita masing-masing..,
  
Berlaku, menuju, melaju kepada hakikat dari siapa 
dan apa yang sebenarnya kita cari..?
Berserah...........

gabstumblr

Lereng Lawu Utara, 9 Oktober 2016
Indra Agusta


No comments:

Post a Comment