Kabar kelahiran kita yang terdengar seantero desa, sangat mencengangkan sebentar lalu pergi..
Tangis pertama kita, mengharukan. Sebentar lalu kita pergi..
Langkah pertama kita, senyum merona sebentar, lalu kita pergi..
Pesta Khitanan kita, rumah penuh sesak oleh saudara, lalu kita pergi..
Lalu kita menikah, banyak kawan datang, meriah sebentar lalu kita pergi..
Lalu orang berduyun-duyun kerumah kita, sementara kita menutup rapat katup mata kamar.
Orang beramai-ramai bertanya sapa, kerinduan bercampur tangis yang meledak.
Kita terbius sepi sejenak, mengurung diri dalam sesuatu yang tidak kita ketahui..
Sendu, namun tenang..
lalu kita pergi, dan hidup yang bukan hidup ini terasa begitu singkat.
lalu kita pergi meninggalkan sejuta jengkal, bahwa tak ada pencapaian di luar kamar tenang..
Tangis pertama kita, mengharukan. Sebentar lalu kita pergi..
Langkah pertama kita, senyum merona sebentar, lalu kita pergi..
Pesta Khitanan kita, rumah penuh sesak oleh saudara, lalu kita pergi..
Lalu kita menikah, banyak kawan datang, meriah sebentar lalu kita pergi..
Lalu orang berduyun-duyun kerumah kita, sementara kita menutup rapat katup mata kamar.
Orang beramai-ramai bertanya sapa, kerinduan bercampur tangis yang meledak.
Kita terbius sepi sejenak, mengurung diri dalam sesuatu yang tidak kita ketahui..
Sendu, namun tenang..
lalu kita pergi, dan hidup yang bukan hidup ini terasa begitu singkat.
lalu kita pergi meninggalkan sejuta jengkal, bahwa tak ada pencapaian di luar kamar tenang..
No comments:
Post a Comment