image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Saturday, October 19, 2013

gue mau terus bersyukur!!

tadi malam sebelum tidur,  melanjutkan membaca "ibuk"  iwan setyawan
ya sedikit terispirasi karena memang seperti cermin di kehidupan saya...
kembali lebih memaknai apa arti bersyukur, menjalani hidup dengan ikhlas
mengerti hidup senantiasa semakin rumit, bahkan kadang - kadang sulit

namun itu kehidupanku, mau bagaimanapun ya aku harus menjalaninya
segala probematikannya ya aku harus mampu menjalaninya..
untuk sekarang tidak berharap lebih, hidup cukup....

masa depan disisi ekonomi dan material terpenuhi (bukan karena materialistis tapi ini realistis)
kemudian mendidik anak- anakku kelak menjadi sosok yang matang kepribadiannya, dan kuat untuk menghadapi gejolak di masa depannya

ahhh tak tau lah, lelah rasanya,

aku ingin sekali membahagiakan merekaorang - orang yang dekat padaku, simbah adik, bapak dan ibu tiri kunamun aku juga tak tau harus memulai darimana.....sudahkah aku merealisasikan itu semua?

sampai sekarang aku masih duduk di komputer ini sebagai operator sebuah warnet, gajinya memang tak seberapa namun cukup untuk makan, dan sampai saat ini pemilik warnet menganggapku seperti keluarganya sendiri..mereka benar-benar orang baik :)

namun apakah aku nanti akan dsini terus?
jelas tidak itu ucapku tak mungkin aku bisa mencukupi semua kebutuhan rumah yang semakin tinggi dengan gaji seorang opertor warnet,,,

kadang aku iri dengan beberapa teman, anak - anak orang kaya
mereka yang lulus sekolah bisa memilih kuliah dimana mereka sukai, setelah lulus mereka sudah mapan, jadi pegawai, jadi tentara, jadi bisnisman atau jadi apalah yang bisa jadi kebanggaan buat keluarga mereka. Sementara aku sudahkah jadi kebanggaan? sudahkah bisa jadi jawaban?

sering diremehin orang karena cuman lulusan SMA iya, sering dicap ogah kuliah iya, "hey man.. lu gk tau kaya apa gue ngejalanin hidup gue.."

namun ternyata ini hidupku...hidup yang harus ada extra berpikir keras untuk plan2 selanjutnya
bukan untuk mengeluh tentunya, namun ini realitanya dan harus kuhadapi tentunya
aku ingin seperti mereka hidup nyaman dan tidak selalu berpura -pura tenang
namun benar  - benar menjalani hidup dengan tenang...

hidup rasanya seperti mati, ketika hanya melihat keatas hanya rasi bintang yang terlihat cerah dsisi matahari...

namun aku  tetap bersyukur masih mempunyai kawan-kawan yang hebat, tempat bertukar pikiran ketika gelisah, tempat memecahkan masalah ketika gundah,
kawan-kawan yang mau mendaki di titik titik tertinggi pertiwi, hanya sekedar minum kopi dan mengagumi keindahan ciptaan Tuhan...

terlebih lagi jika melihat ke bawah aku dapati jalan untuk  terus menerus bersyukur atas keadaan saya saat ini..

Masih jauh lebih banyak, manusia yang hidupnya dibawah apa yang saya alami secara finansial..
namun terkadang saya mendapat banyak ilmu, nasihat dari orang-orang dikelas bawah tersebut

tawanya yang lepas,
senyumnya yang puas... ah, merekapun bisa terus bersyukur, apalagi aku... dan harus selalu bersyukur..jalani hidup dengan tulus,

seperti kasih Tuhan yang gk pernah pilih kasih pada ciptaaNya, terus memberi matahari yang sama,

udara yang sama untuk dihirup..dan berjuta langit biru setelah ada badai-badai persoalan menempa hidup kita..

 ah... perjalanan masih jauh, banyak hal yang harus ditempuh...
hitamnya kabut malam, siapa yang tau ada apa didepan...




dari beberapa perjalanan dan gelisah...
Temanmu

Indra Agusta


Wednesday, October 16, 2013

waiting for the end

menari aku menari diantara daun-daun gugur,,
ah langit sudah siang saja, sementara sudahkah siap anak petani ini membajak sawahnya, supaya bulir-bulir padi yang diolah bisa memberikan guna untuk akar-akar yang akan tumbuh kelak...

akulah sang petapa...
akulah diam...
namun akulah juga sang api, sang akan membakar sendi-sendi hidup...

terik matahari pagi semakin panas,
akankah langit membawa kabar yang cerah..
mungkin saja, 

masih adakah pelangi-pelangi disela-sela hujan, barangkali badai akan menjawabnya..



sepeda terus terkayuh, jalan masih panjang, sementara jalan tak selalu mulus... namun sawah memberi sedikit kesejukan,,,

Tuesday, October 15, 2013

2 langkah kecil mengitari 3 titik kecil..

"bulp via xperia mini"

Menginjak lingkaran 3, mungkinkah tinggal kenangan? biar jawabnya tertiup di angin lalu.....
ada tembok transparan yang begitu bening, namun juga begitu tinggi.. ujungnya pun aku rasa menuju tempat yang sama...


 "Djika Berpisah" 
Soe Hok-Gie...sekali lagiBuku, Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya

Di sini kita bertemu, satu irama
di antara wadjah-wadjah perkasa...
tergores duka dan nestapa,
tiada putus asa
tudjuan esa puntjak mendjulang di sana

Bersama djatuh dan bangun
di bawah langit biru pusaka...
antara dua samudra...
Bersama harapanku djuga kau
satu nafas
kita jang terhempas
pengabdian... dan... kebebasan...

Bila kita berpisah
kemana kau aku tak tahu sahabat
atau turuti kelok2 djalan
atau tinggalkan kota penuh merah flamboyan
hanja bila kau lupa
ingat...

"Pernah aku dan kau
sama-sama daki gunung-gunung tinggi
hampir kaki kita patah-patah
nafas kita putus-putus


tudjuan esa, tudjuan satu:
Pengabdian dan pengabdian kepada....
...Jang Maha Kuasa ...
"

Dari : Idhan Lubis
Polonia, 8 Desember 1969


 



Soe Hok Gie
Jakarta, Senin, 11 Oktober 1969


Tapi aku ingin mati di sisimu, Manisku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya...
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu.

Mari sini, Sayangku
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung

Kita tak pernah menanamkan apa-apa, 
kita tak akan pernah kehilangan apa-apa..

dari buku Catatan Seorang Demonstran, LP3ES,1983



selamat 3 tahun i love you so much.... :')