tadi malam sebelum tidur, melanjutkan membaca "ibuk" iwan setyawan
ya sedikit terispirasi karena memang seperti cermin di kehidupan saya...
kembali lebih memaknai apa arti bersyukur, menjalani hidup dengan ikhlas
mengerti hidup senantiasa semakin rumit, bahkan kadang - kadang sulit
namun itu kehidupanku, mau bagaimanapun ya aku harus menjalaninya
segala probematikannya ya aku harus mampu menjalaninya..
untuk sekarang tidak berharap lebih, hidup cukup....
masa depan disisi ekonomi dan material terpenuhi (bukan karena materialistis tapi ini realistis)
kemudian mendidik anak- anakku kelak menjadi sosok yang matang kepribadiannya, dan kuat untuk menghadapi gejolak di masa depannya
ahhh tak tau lah, lelah rasanya,
aku ingin sekali membahagiakan merekaorang - orang yang dekat padaku, simbah adik, bapak dan ibu tiri kunamun aku juga tak tau harus memulai darimana.....sudahkah aku merealisasikan itu semua?
sampai sekarang aku masih duduk di komputer ini sebagai operator sebuah warnet, gajinya memang tak seberapa namun cukup untuk makan, dan sampai saat ini pemilik warnet menganggapku seperti keluarganya sendiri..mereka benar-benar orang baik :)
namun apakah aku nanti akan dsini terus?
jelas tidak itu ucapku tak mungkin aku bisa mencukupi semua kebutuhan rumah yang semakin tinggi dengan gaji seorang opertor warnet,,,
kadang aku iri dengan beberapa teman, anak - anak orang kaya
mereka yang lulus sekolah bisa memilih kuliah dimana mereka sukai, setelah lulus mereka sudah mapan, jadi pegawai, jadi tentara, jadi bisnisman atau jadi apalah yang bisa jadi kebanggaan buat keluarga mereka. Sementara aku sudahkah jadi kebanggaan? sudahkah bisa jadi jawaban?
sering diremehin orang karena cuman lulusan SMA iya, sering dicap ogah kuliah iya, "hey man.. lu gk tau kaya apa gue ngejalanin hidup gue.."
namun ternyata ini hidupku...hidup yang harus ada extra berpikir keras untuk plan2 selanjutnya
bukan untuk mengeluh tentunya, namun ini realitanya dan harus kuhadapi tentunya
aku ingin seperti mereka hidup nyaman dan tidak selalu berpura -pura tenang
namun benar - benar menjalani hidup dengan tenang...
hidup rasanya seperti mati, ketika hanya melihat keatas hanya rasi bintang yang terlihat cerah dsisi matahari...
namun aku tetap bersyukur masih mempunyai kawan-kawan yang hebat, tempat bertukar pikiran ketika gelisah, tempat memecahkan masalah ketika gundah,
kawan-kawan yang mau mendaki di titik titik tertinggi pertiwi, hanya sekedar minum kopi dan mengagumi keindahan ciptaan Tuhan...
terlebih lagi jika melihat ke bawah aku dapati jalan untuk terus menerus bersyukur atas keadaan saya saat ini..
Masih jauh lebih banyak, manusia yang hidupnya dibawah apa yang saya alami secara finansial..
namun terkadang saya mendapat banyak ilmu, nasihat dari orang-orang dikelas bawah tersebut
tawanya yang lepas,
senyumnya yang puas... ah, merekapun bisa terus bersyukur, apalagi aku... dan harus selalu bersyukur..jalani hidup dengan tulus,
seperti kasih Tuhan yang gk pernah pilih kasih pada ciptaaNya, terus memberi matahari yang sama,
udara yang sama untuk dihirup..dan berjuta langit biru setelah ada badai-badai persoalan menempa hidup kita..
ah... perjalanan masih jauh, banyak hal yang harus ditempuh...
hitamnya kabut malam, siapa yang tau ada apa didepan...
dari beberapa perjalanan dan gelisah...
Temanmu
Indra Agusta