image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Thursday, April 27, 2017

Ke-Kristen-an bukan identitas KTP, dogma, dan liturgi.

Oleh : Indra Agusta

KRISTUS DAN KRISTHOSES

Berbicara tentang kekristenan memang tidak akan lepas dari sosok yang bernama Kristus atau Yesus atau Isa Almasih. Seorang yang  hidup 2000 tahun yang lalu, seorang yang dikasihi oleh Tuhan sendiri, seseorang yang lemah lembut, rendah hati dan memiliki banyak pengetahuan, ajaran dan mukjizat-mukjizat bahkan orang mati-pun bisa dibangkitkannya, atas ijin dari Allah sendiri.

Sebagai seorang yang fenomenal dan berpengaruh tentu Yesus mempunyai pengikut-pengikut, mereka yang mengikuti apa yang diajarkan Yesus, apa yang dirubahnya dari hukum-hukum Yahudi, disederhanakan dan 'dimanusiakan' membumikan Taurat Musa, yang terkenal keras hingga disederhanakan Yesus dengan bahasa yang lebih halus yaitu Kasih. Mengasihi sesama dan Mengasihi Tuhan beserta seluruh ciptaannya. 

Pengikut-pengikut inilah yang kemudian orang menyebutnya dengan istilah 'kristhoses' yang artinya Pengikut-pengikut Kristus, mereka mengikut, belajar dan menerapkan apa yang sudah Yesus ajarkan dan contohkan. Di Indonesia Kristhoses inilah yang kemudian dikenal dengan umat Kristiani.

Ada juga orang menyebut istilah "Nasrani" karena mengambil istilah dari kisah para Rasul tentang sekte orang Nasrani , Nasrani ini yang dimaksud Nazaret, sebuah kota dimana Yesus berasal. Artinya sama saja Pengikut-pengikutnya Yesus.

Jadi memang sebenarnya kekristenan bukan sebuah agama, tapi sebuah nilai. Dimana mereka mencontoh Yesus dan ajarannya dalam menjalani kehidupan. Baru tahun 300an ketika Paganisme Romawi kalah Pamor dengan Kekristenan, akhirnya Kekristenan menjadi agama legal. sampai sekarang.  Jadi yang melegalkan kristen sebagai agama itu Romawi bukan Yesus. 

Kekristenan berkembang dengan berbagai aliran, hingga ada yang pro bahwa Yesus itu Tuhan, ada yang pro bahwa Yesus itu bukan Tuhan, dan terjadilah perdebatan-perbebatan soal keilahian Yesus. 

Lalu diadakanlah rapat bersama untuk memutuskan liturgi-liturgi kristen, sebagai standar baku untuk seluruh dunia. disinilah Dogma-dogma mulai harus diamini dan dipercaya. 

Hingga orang akhirnya mulai lupa esensi nilai dari kristen, banyak yang menyalahgunakan Kristen sebagai dalih pembunuhan, perampokan, pemenjaraan, mencap sesat selain Kristen dll sampai sekarang.

HILANGNYA KEKRISTENAN SEBAGAI NILAI DI ERA MODERN

Semakin kesini, saya melihat kekristenan semakin ekslusif, mereka yang sibuk di gereja menjadi jauh dengan masyarakat, sibuk dengan berbagai macam acara di gereja, pelayanan gereja,  dan berbagai kesibukan lainnya.

Atau kalaupun keluar sibuk mengiklankan Yesus supaya orang menerima agama kristen, menambah jemaat, jualan surga. tapi lupa apa yang benar-benar Yesus kerjakan, bagaimana Yesus menjadi berkat buat semua orang. 

Orang mulai lupa bahwa seorang yang mengikut Yesus harus menjadi Terang dan Garam, sebagaimana lampu atau garam yang akan berpengaruh untuk lainnya, tanpa peduli dari golongan mana, agama mereka apa, kasta sosial mereka apa, dsb.

Yang saya lihat dari potret orang Kristen sekarang mungkin hanya materialisme, berbagai acara digelar megah ditiap-tiap gereja, bahkan sampai menyewa gedung-gedung, punya dekorasi yang megah, set lampu dan alat musik yang mewah. Tapi jika sudah keluar, mereka cuek saja ketika ada orang-orang yang kesusahan, atau kalaupun membantu biasanya ada embel-embel "keselamatan".

Bukankah Yesus pernah bersabda "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"
atau 

"
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya"
tapi dimana saya bisa menemukan itu, apalagi dikalangan remaja dan pemuda Kristen, mereka bisa nongkrong dicafe - cafe yang mahal, makan di restauran, foodcourt, pamer tidur dihotel ini hotel itu, tapi kok tidak melihat saya mereka terjun di berbagai bencana alam, diberbagai misi sosial, dimana mereka?  apakah demikian tidak boleh saya mencap mereka ekslusif?

Atau dikalangan pendeta sibuk memperkaya dirinya sendiri, bisa beli mobil banyak, untuk dirinya sendiri dan anak-anaknya, anak-anaknya bisa kuliah dimana-mana, bisa les apa-apa dimana, semau dia,  tapi jemaatnya nyari kerja saja susah, untuk sekolah saja susah, untuk makan saja susah, mereka datang ketika kesusahannya sudah dititik kulminasi penderitaan, mereka kemudian datang sebagai penolong, tapi setelah itu mereka diam saja. 

Jadi dimana kasihnya untuk sesama,? jika untuk sesama jemaat saja demikian, apalagi untuk orang luar.
Atau kalo mau lebih radikal siapa yang mau memberikan Nyawanya untuk orang lain? boro-boro nyawa, hartanya diminta aja belum tentu mau, mereka biasanya hanya mencari safe untuk keluarganya dulu baru memberi orang lain, bukankah demikian yang terjadi dikalangan pendeta-pendeta kita? Katanya mau mengikut Yesus, kok malah menggunakan Yesus sebagai dalih untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. 

Lalu mana ini yang katanya Kristen, pengikut-pengikutnya Yesus, kok akhirnya menjadi materialistis, pencapaiannya kok orang jadi beragama Kristen KTP, pencapaiannya kok selalu hanya angka berapa banyak orang "diselamatkan? atau pencapaiannya kok, bisa berdiri di mimbar, cerita kesuksesan-kesuksesan material individu, ?

Mana pencapaian sosialnya? mana katanya jadi berkat buat tetangganya? Mana katanya jadi berkat buat negaranya? urusan politik saja masih setengah-setengah, menilai seseorang saja tidak adil, masih buta, asal kristen asal seiman dipikir itu paling baik, padahal kan tidak demikian.  Bukankah menilai seseorang tidak bisa dari apa identitasnya, tapi harus melihat gambar besar dari semua eskalasi yang terkait padanya.

lalu sabda Yesus lainnya "Mengasihi Tuhan, Allah"  
Kok mayoritas 'framing' berpikirnya hanya sekedar memberi persembahan maupun persepuluhan di Gereja. Bukankah Tuhan, Allah itu luas tidak hanya memberi uang untuk kegiatan internal gereja, bisa mencintai lingkungan, bisa mencintai ciptaan Tuhan yang lain.

Kok tidak banyak mereka yang peduli lingkungan? Kok tidak banyak yang peduli negaranya lebih daripada hanya berdoa untuk negara?

Dan jumlah ini semakin bertambah setiap tahunnya, semakin banyak mereka yang ekslusif, hidup untuk dirinya sendiri dan golongannya, atau teman-teman dekatnya saja.  Tidak banyak saya melihat mereka menjadi terang atau menjadi garam. Mereka sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak ada  yang berkesadaran untuk menuju kasih terbesar itu.

saya hanya takut kalian cuman membual soal keselamatan, tapi kalian sendiri sebenarnya bukan mencari keselamatan, tapi menggunakan doktrin keselamatan itu untuk keuntungan kalian sendiri, seperti logika semakin banyaknya jemaat yang datang ke gereja semakin banyak pundi-pundi persembahan dan persepuluhan yang masuk kekantong gereja. 

balik lagi, Materialisme. 

jangan lupa di akhir-akhir injil Yesus berkata bahwa tidak semua orang masuk ke Kerajaan Sorga.

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!  akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,  melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku  yang di sorga"

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu,
dan mengusir setan demi nama-Mu,
dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! "

Cuman mereka yang melakukan kehendak Bapa di Sorga, yang bisa masuk kerajaan Sorga, semua yang dituliskan di Hukum Taurat, Hukum Kasih dan apa yang Yesus sendiri ajarkan, dan terapkan pada hidupnya. 

Lalu apa kehendak Bapa yang telah kalian lakukan? tanyalah pada dirimu sendiri.
tidak semua orang yang percaya Yesus mendapatkan keselamatan. Sorga hanya untuk mereka yang benar-benar menjadi seperti yang Bapa, Allah Sang Khalik kehendaki. 

Dan kita terus berusaha untuk sebaik mungkin menjadi orang yang baik menurut Allah Bapa. 

Selamat merenung.
Maafkan kritik pedas yang terlontar.











Sunday, April 16, 2017

Pesakh, Paskah, Idul Adha dan Perjanjian Baru




UJIAN ABRAHAM

Dalam tiga keyakinan besar didunia Yahudi,Kristen dan Islam tersebutlah seorang Nabi yang sering disebut "Bapa dari semua orang percaya" Siapa orang percaya ini tentu orang-orang yang beribadah menyembah satu Tuhan, yakni Allah. Namanya Abram, seorang yang rela meninggalkan tanahnya di ur-Kasdim, di selatan Mesopotamia untuk menuju panggilan Tuhannya, juga janji keturunannya yang seperti Pasir dilaut maupun bintang dilangit.

Abraham, atau Ibrahim seorang yang sangat saleh itu keimanannya diuji oleh Tuhan dengan mengorbankan anaknya sendiri untuk disembelih di Puncak Gunung Moria)*, hingga ketika si anak disembelih Tuhan kemudian menggantikannya dengan domba. Dari situlah Korban ini menjadi Perayaan ibadah di tiga agama besar ini.

*(saking istimewanya tempat ini kemudian dijadikan Temple of Solomon, Bait Allah, tempat berdoa para Nabi, dari Daud sampai  Yesus, Muhammad sendiri menempuh perjalanan menuju Sidratul Muntaha- nya pun disini) 

PESAKH

Pengorbanan Abraham tersebut masuk kedalam ritual "Pesakh" dimana Hari pertama dimulai dari Perayaan makan Roti yang tidak beragi, penyampaian cerita Exodus Keluarnya bangsa Israel dari Mesir, yang dipimpin Nabi Musa, kemudian  Penyembelihan domba paskah, hari esoknya. Lalu memakan domba tersebut sampai habis, sebelum lewat hari setelahnya.

Perayaan ini dilakukan tanggal 14 - 21 bulan Nissan (bulan dalam Kalender Yahudi) 

(Source, Taurat Musa : Leviticus 23:4; Numbers 9:3-5, & 28:16)PASKAH
Umatnya Isa/Yesus yang dikenal dengan umat Kristiani-pun melanjutkan tradisi Pengorbanan Abraham ini, sekaligus untuk mengingat hari Dimana Yesus akan disalibkan, yang kebetulan sama dengan perayaan Pesakh Yahudi.

Yesus sendiri dalam Injil ditulis Perjamuan Malam, terakhirnya yang semakin terkenal setelah Da Vinci Melukisnya (the last supper) sedang merayakan hari roti tidak beragi, menggenapinya dengan meminum cawan berisi anggur dan roti tidak beragi perlambang tubuhnya yang akan disalibkan besok, sebagai pengganti domba yang disembelih oleh umat Yahudi biasanya. Dan tradisi meminum cawan anggur dan roti ini masih dijalankan oleh sebagian besar umat Kristiani untung mengenang Yesus, tentu juga mengenang Abraham.

Tidak ada penanggalan yang tetap untuk Perayaan Paskah bagi umat Kristiani, yang tetap adalah harinya Dimulai dari Rabu Abu, Kamis Putih sampai Jumat Agung, dan ditutup dengan Minggu Paskah. (Meski tidak tetap tanggalnya, namun biasanya selalu didalam ring kalender Paskah Yahudi 14 - 21 bulan Nissan, tinggal mengkonversi ke kalender Masehi)

(Source Injil : Matthew 26:17, Mark 14:12, Luke 22:7)

IDUL ADHA/HARI RAYA QURBAN
Islam sebagai keyakinan terakhir yang bersumber dari sumur yang sama-pun merayakan Pengorbanan Ibrahim ini dalam sebuah perayaan besar bernama Idul Adha, dimana Umat Islam seperti umat Yahudi menyembelih domba atau sapi, sebagai peringatan Ibrahim menyerahkan anakknya kehadapan Allah. Lalu daging kurban ini dibagi rata ke semua orang dalam sebuah masyarakat, tanpa peduli apapun agama, suku, ras, seperti ajaran yang diajarkan Muhammad, Islam sebagai rahmat bagi semua mahkluk.
Idhul Adha, dalam islam dimulai tanggal 10 Dzulhijjah (Kalender Hijriyah), Selain untuk mengingat pengorbanan Ibrahim, juga untuk memulai Ibadah Haji, dari Mina menuju Mekkah.
(Source Quran :  Ash Shaaffaat  ayat 102-107 ; Al Kautsar ayat 2)
Selain perayaan, Paskah sendiri bagi saya adalah bagaimana Yesus/Isa Almasih sebagai seorang Tokoh, guru, panutan yang berpengaruh saat itu, dengan segala kebaikannya dia selalu lembut dalam menyelesaikan semua permasalahan.

Dia meringkas 10 hukum taurat Musa yang terkenal keras itu, dengan konsep kasih, Mengasihi Allah dengan segala ciptaannya, juga tentunya mengasihi sesama manusia, asalkan mampu mengamalkan konsep tersebut pasti tidak akan melanggar Hukum Taurat. Konsep ini yang kemudian oleh gereja disimbolkan sebagai "Salib" yang vertikal hubungannya dengan Tuhan, yang Horizontal hubungannya dengan sesama manusia.

sekitar 700an tahun kemudian, Konsep ini pun dipakai oleh Muhammad, untuk mencintai Tuhan dan mencintai sesama "
Hablumminallah dan Hablumminannas"

Yesus sendiri juga pernah menolong seorang PSK, yang hendak dirajam oleh masyarakat Yahudi waktu itu, dengan membalikkan pernyataan, siapa yang tidak berdosa boleh melakukan hukuman rajam pada wanita pezinah tersebut.

PERJANJIAN BARU
Dalam tradisi Yahudi yang Yesus juga pelajari, jika seorang berdosa harus melaksanakan Korban bakaran sebagai bentuk permintaan maaf kepada Tuhan,  seperti yang pernah dilakukan Yakub ayah dari Yusuf (Genesis 31:54) dan Nabi Musa (Leviticus 4:1-4)

Karena dari sosio politik waktu itu umat Israel tengah dalam penjajahan Romawi, hidup serba berkekurangan, jangankan untuk membeli hewan ternak yang dikorbankan, untuk hidup sehari-hari pun sudah sangat susah. Yesus berani menawar kepada Tuhan, tentu dan dia sendiri yang akan berkorban menjadi korban persembahan kepada Tuhan, dengan disalib.
Pada Perjamuan Terakhir , malam sebelum disalib Yesus memberikan "Perjanjian Baru" itu pada murid-muridnya (Al-Hawariyun)

dalam sebuah nas Injil Lukas dituliskan demikian : "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
Demikian juga, setelah makan, Yesus mengambil cangkir anggur dan berkata, Cangkir yang dituangkan bagimu ini adalah Perjanjian baru"
dan perbuatan Yesus ini menawar semua korban ternak tersebut,  hingga manusia tidak perlu menyembelih hewan untuk meminta maaf atas dosa, namun dengan niat yang tulus ungkapkan dosa-dosa itu pada Allah, Sang Khalik. Dia akan mengampuni dosa-dosamu.

Lalu Yesus pun, menjadi seperti wahyu yang diturunkan Kepada Yohanes Pembabtis (Nabi Yahya dalam Islam) 

"dilihatnya Isa lewat, lalu katanya, “Lihatlah Anak Domba Allah"
John 1:38 Demikianlah Pengorbanan Yesus, tokoh yang diramalkan sebagai  Mesias di Jaman para Nabi sebelumnya, juga menjadi Nabi bagi umat Islam, juga dikisahkan sebagai pembawa Jalan yang lurus menuju Allah.  Seperti yang tertulis di Alquran surat Ali Imram Ayat 50-51
Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.  (3: 50)

Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".  (3: 51)Kedatangannya di Akhir Jaman pun dinantikan tiga Agama besar ini, Sebagai Mesias, Juru Selamat, juga Al-Masih yang akan berperang dengan Dajjal di Akhir Jaman.

Dan Perayaan sebagai bukti Keimanan seseorang kepada Allah itu masih berlangsung sampai sekarang, entah Pesakh, Paskah, ataupun Idul Adha.


Selamat Paskah..........
Kleco Wetan, 16 April 2017
Nuwun.