lalu apa yang tersisa dari puncak kerinduan,
mungkin lamunan,
mungkin perenungan,
hingga esok tiba detik selalu memberi warnanya..
letupan kebisuan...bagaikan nada satir perawan bisu,
kita mengumpat pada sore,
namun matisuri di sendu malam..
karena kita memang bukan siapa-siapa,
atau karena kita memang segalanya,
#agustaisme
No comments:
Post a Comment