Apakah hidup akan berlalu begini-begini saja? kebosanan, kesedihan, kemiskinan, kemelaratan dan berbagai hal menyedihkan seperti silih berganti. Ini jaman membawa banyak kerumitan untuk di hadapi. Sesungguhnya sudah diperkirakan bahwa kehidupan akan keras ketika kita mengambil keputusan yang berat. Keputusan untuk tidak menjadi apapun.
Atau memang ini lakon hidup? kita hanya harus meneruskannya sebagai sebuah lanjutan dari berbagai etape lain yang telah ada di belakang kita. Seringkali perasaan kita menjadi hambar karena isi dompet makin menipis, kawan bicara makin sedikit serta kita yang makin hari keras dalam menghardik segala sesuatu yang sama sekali tidak seperti apa yang kita ingini.
Bahkan guru saya berpendapat bahwa: hidup ini bahkan bisa berjalan sebagaimana yang kita benci.
Jikalau begitu tugas kita hanyalah terus melanjutkan, mungkin masalahnya cuma satu. Malas. Ketika terpuruk dorongan, atau driving force itu kerap sulit kita temukan. Beberapa kali kita mencoba hal baru, mencoba pengalaman-pengalaman lain namun selalu saja muncul simpangan tajam. Pilihan-pilihan yang memaksa kita untuk lebih mengutamakan akal daripada kehendak diri kita sendiri.
Manusia kemudian harus bertahan atas nasibnya sendiri, atas nafas hidup yang telah diolah dan terus melawan rasa bosan yang hinggap serta menggunakan segala dayanya untuk menjaga banyak keseimbangan yang telah terjadi.
Kerap datang rasa takut meski tak lama, dan atas nama keyakinan atas hidup itu sendiri kita melawan rasa lapar, angkuhnya ketidakadilan dalam hidup dan pengalaman untuk terus beradaptasi.
Semoga kita semua sampai,