"Manusia dibentuk oleh ambisi mengenai masa depan,dibentuk oleh kenyataan-kenyataan kini.Seseorangpun tak dapat membebaskan dirinya dari masa lampau serta pengalaman-pengalaman pribadi,seolah-olah hal tersebut memberi warna pada pandangan dan sikap hidup seseorang sampai seterusnya."
- Zaman Peralihan, Soe Hok Gie, hal.116.
Jika berbicara #Gie mungkin tidak ada habisnya, buku-bukunya sampai detik ini selalu menawarkan makna baru setiap kali saya membacanya. Buku apa saja dari Dibawah lentera merah, Orang-orang dipersimpangan Kiri Jalan, Zaman Peralihan atau Catatan Seorang Demonstran seperti peringatan-peringatan yang terus kompatible dengan zaman dalam mewujudkan sebuah idealitas kondisi yang diiingan Gie.
Sebagai seorang pendaki gunung, aktivis, relawan, penulis, minoritas (kristen), sosialis, sedikit saya paham apa yang dilakoni Gie, kegelisahan-kegelisahan itu sedikit banyak saya rasakan. Dan ilmu serta idealisme seperti harga yang semakin mahal saja.
Terlepas dari itu yang tak boleh dilupakan adalah manusia akan semakin dibawa lebih tinggi pada level intelektualitas maupun material. Semua ber-atraksi, berdekatan dan menjauh sesuai apa yang kita lakukan sekarang demikian juga Soe Hok Gie.
Sebagai orang yang brilian, tentu inner-circle Gie sangat-sangat dipelajari. Ayahnya seorang filsuf, pemikir dan penulis tentu mempengaruhi masa kecil apalagi orang-orang disekitarnya. Mari kita ambil sedikitnya orang-orang diseputar Tragedi Semeru 1969.
1. Herman Onesimus Lantang
Ketua Mapala Prajnaparamita, yang kemudian menjadi Mapala UI, Yang kemudian jadi orang penting dibeberapa pengeboran minyak, dimasa tua kini punya Herman Lantang Camp, semacam bumi perkemahan.
Ketua Mapala Prajnaparamita, yang kemudian menjadi Mapala UI, Yang kemudian jadi orang penting dibeberapa pengeboran minyak, dimasa tua kini punya Herman Lantang Camp, semacam bumi perkemahan.
2. Alm, Mochtar Lubis
Penulis "Sendja di Jakarta" Wartawan keras, dan kritis terhadap Sukarno, sempat dipenjara Sukarno lalu keluar, karya sastranya banyak dibaca Gie. Yang juga mempengaruhi pikiran masa mudanya, karena selain aktivis Gie juga wartawan di Majalah Mahasiswa Indonesia. Mochtar lubis datang dipemakaman Gie
Penulis "Sendja di Jakarta" Wartawan keras, dan kritis terhadap Sukarno, sempat dipenjara Sukarno lalu keluar, karya sastranya banyak dibaca Gie. Yang juga mempengaruhi pikiran masa mudanya, karena selain aktivis Gie juga wartawan di Majalah Mahasiswa Indonesia. Mochtar lubis datang dipemakaman Gie
Beliau inilah omnya Idhan Lubis kawan gie yang meninggal bersama di Semeru.
3.Idhat Sidharama Lubis
Kakak kandung idhat lubis, pendiri KOPASTI Indonesian Green Ranger, Cibodas salah satu PA tua juga yang diasuh oleh beliau. Idhat dan Herman Lantang turut serta dalam evakuasi Jenazah Gie dan Idhan dari Semeru kemudian membawanya sampai malang sampai Jakarta
Kakak kandung idhat lubis, pendiri KOPASTI Indonesian Green Ranger, Cibodas salah satu PA tua juga yang diasuh oleh beliau. Idhat dan Herman Lantang turut serta dalam evakuasi Jenazah Gie dan Idhan dari Semeru kemudian membawanya sampai malang sampai Jakarta
4. Prabowo Subianto dan Alm. Soemitro Djojohadikoesomo
Siapa tak kenal kedua tokoh ini, bapak anak yang turut mengisi kancah perpolitikan Ri. Sumitro adalah kawan Gie dalam berbagai diskusi mengkritisi Sukarno yang terlalu dekat dengan timur dan feodal.
Siapa tak kenal kedua tokoh ini, bapak anak yang turut mengisi kancah perpolitikan Ri. Sumitro adalah kawan Gie dalam berbagai diskusi mengkritisi Sukarno yang terlalu dekat dengan timur dan feodal.
Beliau berdua juga turut hadir di pemakaman Gie.
5.Alm, Rudi Badil
Warkop DKI (Dono Kasino Indro) dibelakang kesuksesan mereka ada Rudi Badil, Mapala UI yang jenaka beliau akhirnya mengumpulkan tulisan-tulisan yang bercecer Gie kemudian menjilidnya menjadi buku "Soe Hok GIe, sekali lagi".
Warkop DKI (Dono Kasino Indro) dibelakang kesuksesan mereka ada Rudi Badil, Mapala UI yang jenaka beliau akhirnya mengumpulkan tulisan-tulisan yang bercecer Gie kemudian menjilidnya menjadi buku "Soe Hok GIe, sekali lagi".
6.Alm. Aristides Kattopo
Anak dari Penginjil mula-mula, tokoh dibalik penyusunan Alkitab di Hindia Belanda Elvianus Katoppo. Aristides kemudian menggeluti dunia tulis dan menjadi wartawan diujung puncaknya beliau menjadi pimpinan Koran Sinar Harapan.
Anak dari Penginjil mula-mula, tokoh dibalik penyusunan Alkitab di Hindia Belanda Elvianus Katoppo. Aristides kemudian menggeluti dunia tulis dan menjadi wartawan diujung puncaknya beliau menjadi pimpinan Koran Sinar Harapan.
Koran yang pertama kali membuka sejarah kelam G30S, tanggal 9 Desember 1965 mempublikasikan tulisan Gie "Seputar pembunuhan besar-besaran di Bali" yang akhirnya menjadi gondang di dunia.
Beliau aktivis, sesuai wasiatnya ketika meninggal, dikremasi dan abu jasad beliau ditaburkan di Lembah Mandalawangi menjadi satu dengan abu Gie.
7. Soe Hok Djien (Prof. Dr. Arif Budiman)
Kakak kandung Gie yang menghabiskan sisa masa hidupnya di Salatiga. Tokoh pergerakan sejak muda, terlibat pergulatan hebat "Sastra Kontekstual" dengan Prof. Ariel Heryanto dan Emha Ainun Nadjib di tahun 80-an.
Kakak kandung Gie yang menghabiskan sisa masa hidupnya di Salatiga. Tokoh pergerakan sejak muda, terlibat pergulatan hebat "Sastra Kontekstual" dengan Prof. Ariel Heryanto dan Emha Ainun Nadjib di tahun 80-an.
8. Nurmala Kartini Pandjaitan
Pacar Gie, ini adalah adik kandung Luhut Binsar Panjaitan. Kemudian menikah dengan tokoh pergerakan di peristiwa Malari Dr. Syahrir. Syahrir inilah kawan dekat Hariman Siregar dan dipenjara bersama hariman pasca-Malari.
Pacar Gie, ini adalah adik kandung Luhut Binsar Panjaitan. Kemudian menikah dengan tokoh pergerakan di peristiwa Malari Dr. Syahrir. Syahrir inilah kawan dekat Hariman Siregar dan dipenjara bersama hariman pasca-Malari.
Demikian sedikit dari inner circle Gie, lahir dan besar dan memilih di lingkungan akademisi, aktivis pergerakan membuat Gie dan idealismenya bisa melampaui jamannya. Dan manusia adalah apa yang ada disekelilingnya.
Akhirnya selamat kekal Gie, terus menjadi inspirasi banyak orang.
Cerminnya siapa orang-orang sekelilingmu? Inner Circlemu?
Selamat menjauh dan mendekat secara alamiah.Orang-orang disekitarmulah yang akan membentuk dirimu, kesukaanmu pada ideologi, hormatmu pada tokoh, akan menjadi latar belakang tindakan-tindakan bahkan pencapaianmu di masa mendatang.
Selamat berbenah
Cerminnya siapa orang-orang sekelilingmu? Inner Circlemu?
Selamat menjauh dan mendekat secara alamiah.Orang-orang disekitarmulah yang akan membentuk dirimu, kesukaanmu pada ideologi, hormatmu pada tokoh, akan menjadi latar belakang tindakan-tindakan bahkan pencapaianmu di masa mendatang.
Selamat berbenah
Kleco Wetan, 17 Desember 2019
#Agustaisme
#Agustaisme