image1 image2 image3 image4

MENATA HATI|MENYAMBUT GERHANA PERADABAN|MENJENGUK MALAM DI SEPI REMBULAN|MENUNGGU PAGI|SANG PIJAR DARI UFUK TIMUR

Wednesday, November 27, 2013

Kisah roekmana di Batu tua..

hei, batu tua
jangan pernah mengukir mimpi menjadi seindah seelok permata
hei, langit jingga
jangan pernah mengusik malam walau sedikit berbeda kau kukenang

ow, batu tua dipayungi langit jingga menyongsong permata-permata sang malam..

"Tetap Menjadi Tua........
Tetap menjadi jingga... 
walau lelah kau mencoba.."

- tigapagi
Roekmana's Repertoire

Sunday, November 10, 2013

Renungan 1 Suro,

Minggu kemarin setelah jalan kaki di padatnya ibukota, sampai kampung kemudian menuju  ketinggian diatas kabut..Candhi Ceto,
ya sebuah candhi diatas ketinggian 1400 diats permukaan air laut,yang konon menurut sejarhnya bekas peninggalan Brawijaya V, Raja Majapahit.

seperti tahun tahun sebelumnya dalam menyambut tahun baru jawa, tempat ini selalu ramai oleh para pendaki spiritual yang menjalankan "laku" dalam penyambutan hari baru itu...

bertemu dengan seorang tua yang mau naik ke Argodalem, dalam laku sesuci diri..
bicara kesana-kemari.. tentang hidup, tentang perjalanan mengubah diri, membentuk diri..
dan berbagai pembicaraan-pembicaraan yang menurutku tatarannya sudah berat,,,

bercerita tentang kehidupannya yang hanya seorang pemetik teh dan pencari kayu,
dan memberi sepatah nasihat...

"wong munggah gunung iku, kanggo awakku pribadi ki nggo ngingeti meneh jerone atimu,
tumindak apa wae kang kok lakoni nganti umur saiki, lan apa wae kang kudu dipersiapke kanggo ngadhepi urip kang bakal teka,

urip ki kya munggah gunung, saya munggah saya kesel mesthine, nik ning tengah2 yo ana mudhun e.. ben kowe isa leren ambegan, terus mlaku meneh, mlakune  yo ora kudu grusa-grusu alon-alon supaya ora entek tenagamu...

munggah gunung uga nggo pangucap syukurmu marang Gusti, kang hamemangun bumi, coba ngingeti kiwa lan tenganmu.. kowe pribadi ora ana sacuil saka lemah gunung iki, apa meneh karo Gusti kowe ora ana apa-apane..

akeh sing kudu mbok pikir sak durunge munggah, sangu apa wae kang kudu digawa, semana uga urip kudu dipikirke mateng-mateng sakdurunge munggah luwih dhuwur..

munggah gunung ngajari iklas, ngajari sabar... kowe kena angin, mangan sak anane, turu sak kenane,  

nik mung puncak kang  pingin mbok gayuh, kowe drung nemu hakikate wong nepi munggah gnung..

dan banyak lagi percakapan tentang filsafat naik gunung, yang disampaikan oleh seorang yang sederhana...

 ya intinya naik gunung bukan sekedar jalan-jalan, rekreasi, mengejar ambisi puncak tapi selebihnya dari itu yang terpenting adalah proses.... proses pendakian itu tersendiri, instropeksi diri, bersyukur, menikmati sebuah arti kebersamaan diantara cangkir-cangkir teh yang mulai dingin...
diantara kabut2 tipis...

mari selangkah lagi melangkah, menuju titik hidup selanjutnya,,, bersiap untuk level lebih tinggi lagi...tantangan-tantangan baru lagi...jalan-jalan mungkin akan lebih terjal tentunya, angin lebih kencang...

tapi inilah angin segar, angin jawa yang baru..,
selamat tahun baru 1 suro tahun 2013..


ngelmu iku kalakone kanthi laku...
nah didalam perjalanan perjalanan akan kau temui makna dibalik berbagai carut marutnya peristiwa,

kata ayah rekan seperjalanan saya,
"wong urip kui sing goleki sumur, dudu sumur kan goleki wonge"
intinya jika ingin mencari pengalaman keluarlah, berjalanlah cari sumber-sumber air pada orang-orang yang mungkin bisa memberikannya kepadamu...

salam
Indra Agusta